BINTANKESEHATANPENDIDIKANPERISTIWA

Dinkes Bintan Sebut 48 Warga Terjangkit HIV, 75 Persen Laki-Laki dan 25 Persen Perempuan

24
×

Dinkes Bintan Sebut 48 Warga Terjangkit HIV, 75 Persen Laki-Laki dan 25 Persen Perempuan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menyatakan, sebanyak 48 warga Kabupaten Bintan dinyatakan positif HIV/AIDS. Dari jumlah itu 75 persennya adalah laki-laki dan 25 persen perempuan.

Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati, menyatakan penderita HIV/AIDS di Bintan ini, didominasi oleh kelompok usia produktif mulai dari 25 hingga 40 tahun.

Penyebaran penderita sendiri, berada di berbagai wilayah Kabupaten Bintan dengan rincian di Tanjung Uban sebanyak 6 orang, Kijang 3 orang, Kuala Sempang 3 orang, Sei Lekop 3 orang, Toapaya 3 orang , Teluk Sebong 2 orang, Berakit 1 orang dan Teluk Sasah 1 orang.

“Selain itu, 13 pasien lainnya ditemukan di RSUD Bintan dan 13 di RSJKO EHD Busung,” kata Kepala Dinkes Bintan, Retno Riswati Rabu (11/12/2024).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya selanjutnya, jumlah kasus penderita HIV-AIDS di Bintan tahun ini mengalami peningkatan 38 persen.

“Perbandingan, Tahun lalu hanya ada 30 kasus, sementara tahun ini terdapat 48 kasus,” jelasnya.

Retno juga mengatakan, peningkatan penyebaran kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bintan ini, disebabkan praktek hubungan seksual bebas atau berganti-ganti pasangan, termasuk berhubungan seks dengan pekerja seks, laki-laki yang menyukai sesama jenis, atau berhubungan dengan penderita OD-HIV.

Sementara upaya yang dilakukan, Retno menyebut, Karena penyebaran penyakit ini berkaitan dengan perilaku, maka tugas utama bukan hanya pada dinas kesehatan Bintan, Tetapi, juga komitmen semua pihak dan individu masing-masing pribadi.

“Upaya untuk menekan kasus HIV/AIDS ini, bukan hanya tugas Dinkes Bintan, tapi membutuhkan komitmen bersama agar dapat mengurangi penularan baru dan menurunkan angka kematian,” katanya.

Dalam satu tahun lebih lanjut Retno, pemerintah melalui Dinkes Bintan, telah melakukan berbagai langkah untuk menekan kasus HIV/AIDS, seperti melakukan promosi dan sosialisasi kesehatan pada masyarakat terkait pencegahan HIV/AIDS, Peningkatan penemuan kasus secara dini melalui mobile VCT, skrining ibu hamil, bekerja sama dengan BKK, LSM, program TB, dan rumah sakit di wilayah kerja puskesmas se-Kabupaten Bintan.

“Selain itu, Kami juga meningkatkan cakupan pemberian ARV, perawatan pasien, dan pemeriksaan VL (Viral Load) terhadap ODHIV setiap enam bulan sekali dengan memperluas layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan HIV (PDP) di puskesmas untuk memudahkan pasien ODHIV mengambil ARV,” ucapnya.

Dinkes Bintan selanjutnya, juga akan terus mengedukasi dan mensosialisasikan informasi terkait HIV/AIDS kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menghilangkan stigma dan kesalahpahaman yang ada.

“Salah satu poin penting adalah bahwa HIV/AIDS hanya menular melalui cara-cara tertentu dan bukan melalui interaksi sosial biasa. Pemahaman yang benar akan membantu menciptakan lingkungan yang inklusif. Mari kita bersama mendukung dan mengkampanyekan perilaku hidup yang positif guna mencegah penularan HIV/AIDS,” tutupnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *