EDITORIALEKONOMIPERISTIWATANJUNGPINANG

Kisah Nenek Saniar, Usia 82 Tahun Masih Jualan Serabi Keliling Demi Bantu Keluarga

137
×

Kisah Nenek Saniar, Usia 82 Tahun Masih Jualan Serabi Keliling Demi Bantu Keluarga

Sebarkan artikel ini
Kisah Nenek Saniar, usia 82 tahun masih berjualan Serabi keliling demi membantu ekonomi keluarganya.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Semoga program kesejahteraan sosial Calon Kepala Daerah (Cakada) Kota Tanjungpinang bisa memberikan secercah harapan untuk masyarakat, termasuk nenek Saniar (82) yang masih berjualan Serabi keliling.

Sepertinya umur tidak menjadi penghalang bagi nenek Saniar untuk terus bekerja, meskipun di usianya 82 tahun, nenek Saniar tetap semangat menyusuri teriknya mentari dari satu tempat ke tempat lainnya.

Nenek Saniar, lahir pada tahun 1942 di salah satu daerah di Serasan, Kabupaten Natuna, kerap terlihat mendorong troli melewati kawasan Suka Berenang dan Pamedan untuk menawarkan Serabi dan kopi susu dingin kepada setiap warga.

“Serabi ini dibuat sama anak, jadi saya bantu jualan keliling. Pokoknya kalau anak saya bikin kue saya pasti bantu jualkan,” kata nenek Saniar, Sabtu (27/10/2024).

Nenek Saniar tinggal di kawasan batu 2, dan setiap hari berkeliling di jalan yang sama untuk berjualan. Mulai dari di depan Swalayan Pasaraya Bintan 21, Pom Bensin Suka Berenang hingga kearah Pamedan dan kawasan sekitarnya.

Di usia 82 tahun, nenek Saniar mengaku masih kuat berjalan hingga berkilo-kilo meter, bahkan hal ini dilakukan setiap hari.

Langkah kakinya terlihat masih sangat kokoh meski setiap hari harus mendorong troli dagangannya, tak ada kata mengeluh dan tanda kelelahan dari rona wajah nenek ini.

“Saya sudah biasa berjalan kaki, jadi tidak menjadi masalah. Saban hari saya pasti jalan lewat sini untuk berjualan, Alhamdulillah masih kuat,” ucap nenek ini.

Alhamdulillah, dagangan ibu Saniar terbilang laris manis, terkadang terjual habis hingga siang hari. Hal itu, tentu menjadi semangat tersendiri baginya.

“Sehari kadang laku semua, kadang juga masih bersisa. Biasanya siang dagangan sudah habis, Alhamdulillah rezeki,” tuturnya. 

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *