DAERAHHUKRIMLINGGAPERISTIWA

Aksi Premanisme Oknum Pejabat, Usai Konsumsi Miras Sekwan Lingga Ancam Wartawan 

328
×

Aksi Premanisme Oknum Pejabat, Usai Konsumsi Miras Sekwan Lingga Ancam Wartawan 

Sebarkan artikel ini
Sekwan Kabupaten Lingga, Saparudin diduga ancam wartawan radar kepri.com

REGIONAL NEWS.ID, LINGGA – Wartawan kembali mendapat ancaman kekerasan dan intimidasi dari Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Saparudin mengunakan pecahan botol minuman beralkohol pada Rabu 23 Oktober 2024.

Peristiwa ini diduga lantaran wartawan radar kepri.com gencar mengungkap dan menulis berita dugaan korupsi pengadaan pohon bonsai yang melibatkan isteri Bupati Kabupaten Lingga.

Bukan jawaban klarifikasi yang diberikan, Sekwan Lingga justru mengepung dan mengancam awak media ini di salah satu tempat di Kelurahan Pancur Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga.

Sebelum kejadian itu, Sekwan Lingga Saparudi tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Kabag Prokopimda Widi serta beberapa anak buahnya membawa minuman beralkohol. Selang beberapa jam kemudian salah seorang kawan Saparudin memanggil wartawan radar kepri.com bernama Aliasar untuk datang ke TKP.

Kemudian teman Saparudin lainnya bernama Ruslan mendatangi awak media ini, dan berkata,”Kalau Sekwan dan Bupati yang abang beritakan itu tidak ada masalah. “Namun ketika istri bupati abang beritakan, kawan-kawan banyak yang marah. Karena istri bupati itu tidak tau apa-apa,” ujar Ruslan.

Tak lama, Sekwan Lingga, Saparudin tiba-tiba datang dengan muka merah dan membawa dua buah botol dan langsung memecahkannya untuk menghadang awak media ini sembari melontarkan bahasa yang tidak seharusnya keluar dari mulut seorang pejabat.

“Saparudin mengajak wartawan radar kepri.com adu fisik. Melihat situasi semakin mencekam, teman Saparudin membawa yang bersangkutan pergi dari lokasi kejadian,” ujar Aliasar.

Terkait kasus pengancaman yang dialami wartawan radar kepri.com mengaku belum melaporkan kasus tersebut ke pihak yang berwajib.

“Saya tidak mau melaporkan kejadian ini walaupun saya telah di ancam. Kemana saya mau melapor. Kalau hanya di Lingga ini, sangat diragukan kasus ini ditanggapi,”kata Aliasar.

Namun sambung Aliasar, pihaknya akan terus bekerja secara profesional sebagai seorang wartawan untuk wilayah Kabupaten Lingga.

“Saya belum mau melapor. Namun saya akan bekerja secara profesional dan saya akan serahkan data dugaan korupsi Lingga ke Kejati Kepri dan menggandeng beberapa ormas serta LSM,” kata dia.

Sementara Sekwan Kabupaten Lingga dan para pihak yang diduga terlibat dalam peristiwa ini belum memberikan keterangan resmi. Kendati demikian regionalnews.id masih berupaya mencari perimbangan dan kebenaran.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *