REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG -Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, meminta dukungan dan menyampaikan paparan, rencana pembangunan Monumen Bahasa Indonesia di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, ke Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, serta Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti.
Paparan dan rencana pembangunan Monumen Bahasa Indonesia di Pulau Penyengat kota Tanjungpinang ini, disampaikan Gubernur dalam kunjungan wakil Presiden ke Tanjungpinang.
Gubernur Ansar memaparkan, pentingnya pembangunan Monumen Bahasa di Pulau Penyengat sebagai simbol pelestarian budaya dan sejarah bangsa Indonesia, tentang asal usul bahasa, Sastra dan literasi bahasa Melayu yang menjadi bahasa persatuan Indonesia di Pulau Penyengat kota Tanjungpinang.
“Monumen ini sangat penting sebagai identitas dalam melestarikan budaya dan menjaga sejarah yang telah terukir,” ujar Gubernur Ansar saat memberikan sambutan pada peresmian Pasar Encik Puan Perak.
Sejarah yang dimaksud Gubernur Ansar, berkaitan dengan peran besar Pahlawan nasional Raja Ali Haji, yang merupakan intelektual dan penulis kesultanan Riau-Lingga abad ke-19 dalam memajukan Bahasa Indonesia melalui karyanya, seperti Gurindam 12 pada tahun 1847 dan kitab pengetahuan bahasa yang ditulisnya pada tahun 1858.
Monumen yang direncanakan akan berdiri di atas lahan seluas sekitar 2.000 m² ini membutuhkan anggaran Rp89,9 miliar.
“Dari sebagian alokasi anggaran itu, sebesar Rp25 miliar, telah kami dialokasikan di APBD 2025, sementara sisanya diharapkan bisa didukung bapak Wakil Presiden dan Kementerian PUPR,” ujar gubernur Ansar.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ansar juga mengutip pidato Presiden RI ke-4, Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, yang disampaikan di Pekanbaru pada 29 April 2000, sebagai penghargaan terhadap jasa dan perjuangan Raja Ali Haji dalam mempersatukan bangsa dan menciptakan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan itu, Presiden modernisasi kemajemukan Indonesia, Almarhum K.H.Abdurrahman Wahid, mengatakan, “Penghargaan dan apresiasi Republik Indonesia terhadap jasa dan perjuangan Raja Ali Haji dalam mempersatukan Bangsa dan menciptakan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia” ujarnya