REGIONAL NEWS.ID, BATAM – Masyarakat pekerja mulai bereaksi menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) diberbagai wilayah di indonesia. Sejumlah aliansi buruh kota Batam direncanakan akan menggelar unjuk rasa menolak Tapera.
Konsulat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Yafet Ramon mengatakan, pekan depan direncanakan teman-teman buruh kota Batam akan turun ke jalan menolak Tapera. “Pekan depan kami akan turun aksi untuk menyuarakan penolakan Tapera,” kata dia.
Dalam aksi nanti, teman-teman buruh akan meminta ketegasan eksekutif dan legislatif untuk menyatakan hal senada dengan kami yakni menolak Tapera.
Menurut Yafet, pihaknya mengakui terdapat sejumlah pertimbangan penolakan itu, memang kita butuh yang namanya rumah sebagai tempat bermukim, bahkan konstitusi juga jelas mengatakan negara menyiapkan perumahan untuk rakyatnya.
“Tapera yang buruh dan rakyat butuhkan adalah kepastian mendapatkan rumah layak melalui dana APBN dan APBD,” tuturnya, dilansir dari laman Radarsatu.com.
Para buruh keberatan bila harus membayar iuran lagi. Sebab, telah banyak jenis iuran yang mereka keluarkan. Mulai dari BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, dan PPH 21 persen.
“Tambah Tapera 2,5% jumlah iuran itu secara keseluruhan hampir 20%. Kalo rata rata upah minimum Rp3,5 juta yang nanti akan buruh terima hanya Rp2,9 juta. Belum lagi potongan potongan seperti koperasi dan lainnya, lalu buruh mau hidup dan menghidupi keluarganya dengan cara bagaimana lagi,” sambungnya.
Ia memastikan, program Tapera belum dapat diberlakukan saat ini. Jika berlaku, serikat pekerja pasti akan menolak hal itu. Apalagi sifatnya wajib.b“Logikanya tidak masuk di akal, namanya tabungan tapi di wajibkan,” paparnya.