BINTANDAERAHEDITORIALHUKRIM

Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Minta PT Japfa Ganti Seluruh Kerugian Masyarakat  

59
×

Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Minta PT Japfa Ganti Seluruh Kerugian Masyarakat  

Sebarkan artikel ini
Ketua kelompok budidaya ikan air tawar Sangkuriang Asiong/Cherry (54) mengaku dirugikan akibat pencemaran air dan lingkungan lantaran limbah ternak ayam.

REGIONAL NEWS.ID, BINTAN – Kelompok budidaya ikan air tawar mengeluh lantaran limbah kandang ayam menjadi penyebab matinya ratusan ekor ikan milik mereka. Sampai saat ini belum ada etikqt baik ataupun penjelasan maupun ganti kerugian dari pemilik ternak ayam.

Ketua kelompok budidaya ikan air tawar Sangkuriang bernama Asiong/Cherry (54) mengaku sangat dirugikan akibat pencemaran air dan lingkungan sekitar akibat limbah ternak ayam yang masuk ke area kolam ikan air tawar.

“Sampai saat ini perusahaan ternak ayam terkesan tidak mau tau dengan kerugian yang dialami peternak ikan air tawar. Terkesan mereka sebagai sumber limbah penyebab matinya ratusan ekor ikan tidak bertanggung dengan kerugian kami,” kata Asiang.

Asiang mengatakan kami minta pertanggungjawaban dan ganti rugi, karena lokasi ternak ikan kami sudah tercemar dan tidak bisa di manfaatkan lagi. Bahkan ketika hujan deras turun tambak ikan kami tenggelam, kendati sebelumnya perusahaan telah berupaya menutup saluran air.

Selain tambak ikan milik kelompok Sangkuriang, kebun sayur di area sekitar perusahaan ternak ayam juga menjadi tercemar. Lahan yang biasanya bisa kami manfaatkan untuk berkebun, namun sekarang lahan di area itu sudah keruh dan bau.

“Kami berharap pemerintah hadir dan menjadi pengadil atas segala kerugian yang kami alami, ini terkesan mentang-mentang di dalam perusahaan ada mantan jenderal dan orang-orang hebat masa nasib orang miskin seperti kami di abaikan,” kata Sarnam kepada regionalnews.id.

Sementara Camat Toapaya selatan Ivan saat dihubungi jurnalis menyampaikan pihaknya bersama UPT Perikanan secara tidak bersamaan sudah melaksanakan pemeriksaan lokasi pembibitan ikan milik kelompok Sangkuring sembari mencari solusi persoalan.

“Bersama dinas terkait secepatnya akan berkoordinasi dengan pemilik perusahaan ternak ayam untuk menyelesaikan persoalan diantara kedua belah pihak,” jelasnya.

Sebagai Camat, Ivan mengaku heran bangunan ternak ayam boleh dikatakan sudah akan rampung sementara perizinanya masih dalam proses, termasuk untuk izin lingkungan dan Amdalnya.

Ketua RT setempat bernama Taufik saat dihubungi wartawan menceritakan bahwa ada pembibitan ikan Sangkuriang dimana ratusan ekor ikan di kolam mereka mati karena limbah dari ternak ayam yangbterbawa arus air dan saat hujan deras.

“Masalah itu sudah kita sampaikan kepada pihak perusahaan agar segera di mediasi dengan warga terdampak dan melibatkan pihak terkait hingga Bupati Bintan” pintanya.

Sampai berita ini di publish, perusahaan peternak ayam bernama Japfa belum memberikan keterangan maupun informasi serta tanggung jawab atas kerugian masyarakat sekitar akibat limbah ternak ayam.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *