REGIONAL NEWS.ID, KARIMUN – Mahasiswa Kundur mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Karimun memberikan perhatian serius terhadap persoalan penanganan sampah.
Persoalan sampah di Kabupaten Karimun seringkali terlihat memumpuk berhari-hari di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara. Kejadian serupa juga terjadi di Kundur sekitarnya, Tanjung Batu dan daerah lainnya.
Okta satu dari sekian mahasiswa asal Kundur kepada regionalnews.id mengatakan tumpukan sampah itu bukan hanya terjadi satu kali saja melainkan sudah beberapa kali. Jika dilihat dampak penumpukan sampah akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan serta merusak keindahan wilayah, belum lagi aroma busuk yang timbul dari sampah.
Okta mengatakan pada tahun 2022 Kabupaten Karimun kembali mendapat perhargaan sebagai salah satu kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan sampah.
“Adipura Kementerian Lingkungan Hidup empat kali diraih berturut-turut. Seharusnya dengan raihan Adipura empat kali berturut-turut Kabupaten Karimun sudah baik dalam hal kebersihan dan pengelolaan sampah, tapi faktanya jauh panggang dari api,” kata Okta.
Warga seringkali mengeluh akan dampak buruk penanganan dan pengelolaan sampah, hanya dibalas dengan alasan normatif, mulai dari alasan biaya pengangkutan, minimnya alat-alat kebersihan sampai pada alat transportasi yang kurang memadai.
Kami berharap dinas terkait bisa berkerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan solusi kongkrit permasalahan sampah di Kabupaten Karimun, agar Adipura selanjutnya layak diberikan untuk Karimun.
