REGIONAL NEW.ID, TANJUNGPINANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Riau (Kepri) mendata ada 17 TPS yang tersebar di Batam dan Tanjungpinang direncanakan akan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan(PSL). Hal itu karena ditemukan pemilih bermasalah, kertas suara DPRD provinsi kosong hingga pelaksanaan penyelenggaraan pemilu di TPS tidak sesuai prosedur.
Komisioner KPU Kepri, Ferry Muliadi Manalu mengatakan saat ini pihaknya mendata ada 9 TPS yang akan melakukan PSU. Sebanyak 8 TPS di Tanjungpinang dan 1 TPS di Batam.
“Kami sedang mitigasi di Tanjungpinang ada beberapa potensi yang PSU. Ada delapan TPS, tersebar di Tanjungpinang Timur, Barat dan Tanjungpinang Kota. Tapi kita masih menunggu rekomendasi dari PTPS atau pihak pengawas. Untuk di Batam ada juga 1 TPS di Sei Lekop, Sagulung,” kata Ferry, Kamis (15/2/2024).
Ferry menerangkan pihaknya belum bisa menentukan waktu pelaksanaan PSU di 9 TPS tersebut. Hal itu karena pihaknya masih menunggu rekomendasi pengawas pemilu.
“Belum bisa ditentukan karena belum ada rekomendasi resmi dari pengawasan. Tapi potensi itu ada (PSU). Kalau ada rekomendasi dari Bawaslu kita akan tindaklanjuti itu. Alasan PSU itu karena ada warga yang memaksa mencoblos di TPS tersebut hingga kesalahan prosedur buka kotak suara tidak melewati mekanisme,” ujarnya.
Untuk 8 TPS di Kelurahan Batu Selicin, Lubuk Baja, Batam yang melakukan PSL karena surat suara caleg DPRD Provinsi kosong masih menunggu koordinasi dengan KPU RI. Ferry menyebut jika hasil koordinasi telah didapat tanggal pelaksanaan akan disampaikan kepada masyarakat.
“Untuk delapan TPS di Kelurahan Batu Selicin yang direncanakan PSL di Batam, belum bisa kita tentukan waktunya karena masih proses koordinasi dan persiapan. Karena kami harus meminta logistik ke KPU RI untuk di cetak. Nanti jika sudah ada waktu pelaksanaan akan kita sampaikan dan diumumkan ke masyarakat agar bisa menyampaikan hak pilihnya di TPS tersebut,” ujarnya.
Ferry menyebut sejauh ini penyelenggaraan pemilu di Kepri masuk kategori kondusif. Meski ada beberapa permasalahan itu hanya pada permasalahan teknis.
“Secara umum dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya, sudah kategori kondusif. Ada kendala di bagian teknis tapi kecurangan sejauh ini belum kita temukan secara signifikan,” ujarnya.