TANJUNGPINANG

Raja Malik bin Raja Hamzah, LAM Kota Tanjungpinang Bukan Menjaga Adat Tapi Merusak Adat

427
×

Raja Malik bin Raja Hamzah, LAM Kota Tanjungpinang Bukan Menjaga Adat Tapi Merusak Adat

Sebarkan artikel ini
Raja Malik bin Raja Hamzah, ketua bidang adat istiadat LAM Kepri Kota Tanjungpinang.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Ketua Bidang Adat Istiadat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang, Raja Malik bin Raja Hamzah menyayangkan keputusan LAM Kota Tanjungpinang atas pemberian gelar adat Datuk Setia Amanah terhadap PJ Walikota Tanjungpinang Hasan S. Sos.Jum at (8/12/2023).

Raja Malik menyampaikan saya ikut terlibat mendirikan LAM Kota Tanjungpinang Tahun 2003 silam. Namun hari ini LAM Kota Tanjungpinang menjadi satu organisasi picisan dan satu organisasi murahan karena putusan-putusan adat yang penting itu hanya diambil atas kemauan pengurus yang hanya beberapa orang itu saja.

Ia mengatakan kita masyarakat Kota Tanjungpinang dan masyarakat kepulauan riau ikut memikul semangat adat dan bukan hanya LAM saja pemilik adat itu, maka keputusan-keputusan penting ini tidaklah bijak dan tidak melukai masyarakat. Hari ini LAM Kota Tanjungpinang memberikan Gelar Dato’ Setia Amanah kepada PJ Walikota Tanjungpinang.

“Kita tidak ada masalah dengan PJ Walikota Tanjungpinang, tapi kita bermasalah dengan keputusan yang dibuat lembaga adat yang katanya orang-orang beradat. Silahkan memberi gelar datuk atau apalah, tapi gelar Setia Amanah itu melekat pada setiap Walikota, Gubernur dan sebagainya,” jelasnya.

Penggiat kebudayaan informan sejarah dan budaya ini mengatakan sepertinya LAM Kota Tanjungpinang terkesan pemberian gelar adat bisa di pesan-pesan. Siapa yang mau dan pejabat-pejabat yang mau gelar yang begitu tinggi nilainya itu bisa dipesan saja, mudah saja berurusan sehingga dengan mudahnya memberi gelar tidak layak itu.

Menurutnya, ada tata cara pemberian gelar adat, seperti melalui musyawarah bersama. Saya di LAM Kota Tanjungpinang sebagai ketua bidang adat istiadat tapi tidak pernah disertakan, tidak pernah diminta pendapat bahkan tidak pernah ditelepon.

“Mereka-mereka saja yang membuat keputusan pemberian gelar adat yang tinggi tersebut. Terkesan mereka beranggapan LAM merupakan warisan dari keturunan mereka saja,” ungkapnya.

Penabalan gelar adat mereka katakan dibuat berdasarkan surat keputusan dan kesepakatan, dan kita tidak mengetahui kapan keputusan dan kesepakatan itu mereka buat, karena saya selaku ketua bidang adat budaya tidak pernah diminta pertimbangan.

Kita juga merespon mewakili masyarakat-masyarakat bawah yang memang mau menjaga adat istiadat itu sebaik mungkin. LAM sekarang bukan lagi menjadi lembaga yang menjaga adat tetapi merusak adat, tegas Raja Malik.

Sebelumnya dikutip Kepri News.co, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulaun Riau Kota Tanjungpinang mentabalkan Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, sebagai Dato’ Setia Amanah.

Penabalan dilakukan Ketua LAM Kepri Kota Tanjungpinang, Dato’ Wira Setia Utama, Juramadi Esram, di Gedung LAM Kepri Kota Tanjungpinang, Jumat (8/12).

Dalam kesempatan itu, Ketua LAM Kepri Kota Tanjungpinang, Dato’ Wira Setia Utama DR. H. M. Juramadi Esram mengatakan, penabalan ini dilakukan sebagai suatu bentuk doa dan dukungan untuk Pj Wali Kota dalam menjunjung adat dan marwah Melayu sebagai pemimpin.

“Kami harapkan dengan penabalan ini dapat menjadi suatu doa bagi Pak Hasan dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin Kota Tanjungpinang serta mampu menjunjung adat dan marwah Melayu di Kota Tanjungpinang,” kata Juramadi.

LAM Kepri Kota Tanjungpinang lanjutnya, merasa perlu memberikan dukungan kepada Pj Wali Kota dalam tugas berat ini, sehingga mengangkatnya sebagai Dato Setia Amanah.

“Alhamdulilah, beliau kami tabalkan sebagai Dato Setia Amanah. Karena gelar Dato Setia Amanah melekat selama menjabat dan ini sesuai dengan peraturan LAM. Berbeda dengan gelar dato lainnya yang diberikan berdasarkan jasa dan budi baik terhadap daerah.

Dengan harapan gelar Dato Setia Amanah ini, dapat menjadi teladan yang setia dan amanah dalam melaksanakan tugasnya,” tambahnya.

Saat ditabalkan sebagai Datok Setia Amanah, Hasan diserahkan berupa perangkat kebesaran adat seperti Tanjak, selempang, keris dan warka pentabalan yang diberikan oleh Dato’ Wira Setia Utama DR. H. M. Juramadi Esram yang disaksikan oleh Ketua LAM Provinsi Kepulauan Riau, Dato’ Seri Setia Utama H. Abdul Razak Abu Bakar dan tetamu undangan lainnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *