Oleh : Rachmat Nasution
Semua mata tertuju di Kota Lama, Jalan Merdeka Kota Tanjungpinang, bagaimana tidak, jerih payah seorang Ansar Ahmad membuat suasana Kota Tua lebih baik dan menarik dibayar dengan ratusan poster tak guna bergelantungan.
Mulai gerbang masuk jalan Merdeka hingga ke ujung jalan menuju jalan Gambir dipenuhi poster dan wajah yang kurang familiar bagiku. Entah apa maksud sipemasang poster, tidakkah mereka berusaha sedikit berfikir untuk bisa menghargai hasil karya dan jerih payah orang lain.
Seandainya mereka sadar, tidaklah mudah usaha merubah Kota Lama menjadi lebih molek agar dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Tanjungpinang.
Siapalah yang tak bisa menjaga tatanan keindahan kota ini, kenapa mereka begitu tega membuat cemar desaign modren kota lama, tidakkah mereka sadar betapa sulit mencari anggaran untuk mempercantik kota itu agar terlihat menarik.
Postur APBD nan sedikit dirasa takkan cukup untuk merubah kota lama jalan merdeka menjadi sebuah kawasan yang memiliki daya tarik dan modren.
Wahai para perusak keindahan, jagalah kota ini dengan sedikit kebaikan, jangan membenci walau tak menyukai, karena tatanan keindahan kota merupakan milik seluruh masyarakat Tanjungpinang.
Taukah kalian, untuk mendapatkan anggaran dia harus merayu pusat dan PT SNI agar bisa membantu anggaran untuk kepri dalam proses percepatan pembangunan. berkali-kali meminta bantu dan loby ke berbagai pihak, akhirnya PT SNI mau membantu anggaran dalam mempercantik Kota Lama.
Lalu kenapa setelah terlihat indah kota itu tak dijaga dan dirawat agar tetap terlihat baik dan menawan. Dia berjuang bukan untuk pribadi ataupun kelompoknya tapi untuk seluruh komponen warga kepulauan riau.
Kita berharap sipemesan dan sipemasang bisa melepas poster, karena jika terus dibiarkan hanya akan merusak keindahan kota lama.
