REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Kapal penumpang antar kota dan kabupaten dari Pelabuhan Sri Bintan Pura Kota Tanjungpinang sudah dua hari berhenti melayani pelayaran untuk rute Kabupaten Lingga, termasuk satu ferry tujuan Batam. Ferry sudah tidak berlayar terhitung sejak Selasa (2/8/2022) hingga Rabu (3/8/2022).
Menurut beberapa calon penumpang, situasi ini tidak mereka ketahui sebelumnya. Salah seorang calon penumpang bernama Suhaimi mengaku tidak bisa bekerja ke Lingga karena ferry berhenti beroperasi.
“Sesuai jadwal besok rencananya saya sudah harus berada di Dabo, tapi ya mau gimana lagi, karena kondisi seperti ini semua planing saya untuk pekerjaan besok terpaksa ditunda,” katanya, Rabu (3/8/2022).
Calon penumpang lain tujuan Kabupaten Lingga bernama Johan mengaku kecewa tidak bisa berangkat karena Super Jet rute Tanjungpinang – Dabo tidak beroperasi.
“Seharusnya managemen pelayaran memberikan informasi minimal 2 atau 3 jam sebelum rencana berlayar dibatalkan,” ucap Johan.
Sementara Petugas Pengawas Bandar Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang, A Martawilaya dikonfirmasi membenarkan tidak berlayarnya sejumlah kapal penumpang dari Pelabuhan Sri Bintan Pura.
“Iya, sudah dua hari kapal ke Lingga tidak jalan. Sama kapal Marina ke Batam. Tapi untuk ke Batam hanya Marina saja yang tidak jalan,” kata pria yang akrab disapa Yayan.
Disampaikan Yayan, kapal yang tidak berangkat dalam dua hari tersebut adalah Lintas Kepri dengan rute Tanjungpinang-Senayang pada pukul 08.30 WIB, Gembira rute Tanjungpinang-Pancur-Senayang pada pukul 10.00 WIB, Oceana atau Dragon 1 dengan rute Tanjungpinang-Daek pada pukul 11.00 WIB, Super Jet 9 dengan rute Tanjungpinang-Dabo pada pukul 11.30 WIB dan kapal fery Marina tujuan Punggur Kota Batam.
“Agen sudah lapor ke kita. Besok sudah jalan lagi,” sebut Yayan.
BBM Jenis Solar langka
Penyebab sejumlah kapal penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpimang ternyata karena tidak adanya BBM jenis solar di SPBU terapung PT Bumi Citra Patra.
SPBU terapung yang berada tak jauh dari Pelabuhan Sri Bintan Pura tersebut merupakan tempat kapal fery mengisi bahan bakar. “Sudah dua hari ini kapal tidak jalan. Masalahnya karena BBM. Solar di SPBU terapung depan Pelantar Dua kosong,” kata Dedi dari PT Putra Riau Mandiri selaku agen kapal antar pulau di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Rabu (3/8/2022).
Dedi mengaku tidak mengetahui penyebab kosongnya solar di SPBU terapung. “Karena apa kami tidak tau. Entah karena faktor alam atau apa. Kami harap maklum saja,” ungkap dia.
Disebutkan Dedi, kosongnya stok solar di SPBU terapung kerap terjadi. Kondisi tersebut juga membuat pihak pengelola kapal penumpang mengalami kerugian.
“Hampir tiap di akhir bulan. Kerugian di pemilik kapal. Untuk (jumlah) ruginya tidak bisa ditentukan berapa-berapanya. Tapi untuk berangkat saja sudah jutaan rupiah.
Permintaan dari agen ya bisa jalan tiap hari. Kami kan pelayanan,” sebut Dedi.
Karena telah berkali-kali terjadi, Dedi berharap Pemerintah Daerah dan Pertamina dapat segera mengatasinya agar transportasi tetap lancar.
“Harapan kami Dinas Perhubungan melalui Gubernur bisa menyampaikannya ke Pertamina,” harap dia.
Namun dari informasi yang diterima oleh pihak agen, solar akan segera masuk ke SPBU terapung. Sehingga kapal fery telah berlayar kembali pada Kamis (4/8/2022).
“Tadi katanya sudah mau masuk. Insya Allah besok sudah kembali jalan,” ucap Dedi.
PENULIS: RIFKY
EDITOR: REDAKSI