TANJUNGPINANG

Mari Bangun Pulau Penyengat dengan Stigmatisasi Positif, Raja Malik: Saya Temui Tengku Fahmi Bukan untuk Berkelahi

431
×

Mari Bangun Pulau Penyengat dengan Stigmatisasi Positif, Raja Malik: Saya Temui Tengku Fahmi Bukan untuk Berkelahi

Sebarkan artikel ini

“Kami menjaga warisan leluhur dari gerombolan yang berniat tidak baik”

Sejarawan dan Budayawan Pulau Penyengat, Raja Malik Hamzah

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Tokoh masyarakat dan sejarawan Pulau Penyengat, Raja Malik Hamzah menanggapi rumor yang di rilis berbagai media tentang dugaan perselisihannya dengan Tengku Pahmi pada, Ahad (26/6/2022) lalu.

Ia menceritakan kronologis dugaan perselisihan tersebut, semulanya saya membahas berkenaan pengusulan Pulau Penyengat menjadi Warisan Dunia. Pembahasan itu melibatkan saya dan saudara Said Zaldy al qudsy di wall fb milik Oom/ Basyarudin idris. 

Pembahasan bahkan debat berlanjut pada fakta sejarah tentang Pulau Penyengat sebagai mas kawin Engku Puteri Raja Hamidah. Berbagai pendapat bermunculan, tiba-tiba masuk ke wall facebook Basyarudin idris saudara Tengku pahmi. 

Waktu itu, Tengku pahmi berkomemtar sangat tendensius. Beberapa kali tengku pahmi mengeluarkan komentar bahwa kami berbohong tentang sejarah, bahkan melontarkan pernyataan bahwa Ayahnda saya (Almarhum Raja Hamzah Yunus) adalah ‘pencuri’ naskah milik keluarganya. 

“Ketika kalimat kotor dan tidak beradab dilontarkan oleh tengku pahmi kepada almarhum ayah saya, tentu sebagai anak saya menjadi marah. Kalimat yang tidak pantas itu haruslah dia perjelas dan pertanggungjawabkan. Apalagi disampaikan diruang publik yang dibaca mungkin ribuan orang,” kata Raja Malik.

Karena stigmatisasi buruknya, maka saya mengambil inisiatif untuk mendatangi tengku pahmi di gedung engku bilik Pulau Penyengat, dengan maksud meminta klarifikasi.

Kedatangan saya malah dianggap tengku pahmi bahwa saya datang untuk menyerang dan memukul dia. “Kami berdua sempat bertengkar tanpa disaksikan orang lain. tengku pahmi melakukan provokasi sehingga terjadi perkelahian.

Dalam hitungan detik ada pihak yang datang dan meleraikan pertengakaran kami waktu itu. Sebelum pergi dari tempat kejadian, ‘saya melontarkan kalimat ini belum selesai’, maksudnya adalah agar tuduhan pahmi kepada almarhum ayah saya sebagai pencuri naskah harus di perjelas dan dibuktikan,” katanya.

Raja Malik mengungkapkan berkenaan tentang naskah -naskah kuno yang menjadi pegangan dan simpanan kami adalah naskah yang dikumpulkan oleh Almarhum Ayah saye Raja Hamzah Yunus dari berbagai sumber. Itu dilakukan almarhum mulai tahun 1960 an, jauh sebelum tengku pahmi lahir dan juga jauh sebelum terbentuknya Lembaga adat kesultanan Riau Lingga yang katanya punya naskah yang hilang dari simpanan mereka. 

Pada tahun 1982 Almarhum Ayah saya mendirikan Yayasan Kebudayaan Indera sakti Pulau Penyengat. Lembaga penyelamat Manuskrip dan Naskah Kuno Riau dan juga sebagai Lembaga informasi kebudayaan Melayu.

Semenjak tahun 2002 setelah Ayah saya meninggal dunia, maka saya meneruskan untuk mengurus Yayasan Kebudayaan Indera sakti sampai hari ini.  Tidak kurang sekitar 300 orang individu yang sudah kami bantu baik secara kajian tentang Kemelayuan dari strata S1 sampai S3, baik dari dalam maupun luar negeri.

Bagi kami Pulau Penyengat dengan semua khazanah yang ada adalah tempat yang dapat memberikan kepuasan kepada orang yang ingin mengkaji dan mengetahui tentang alam Melayu. Sebagian besar masyarakat Penyengat menilai, tengku pahmi dan kelompoknya telah mengundang kegaduhan di Pulau Penyengat. Bahkan mereka pernah mengclaim sebagai pewaris pulau Penyengat dan berhak atasnya.

Sebagian orang yang belajar sejarah dan silsilah saya membantah claim mereka itu dengan sumber-sumber rujukan sejarah yang sahih.  Alhamdulillah, Insya Allah, kerja ikhlas kami untuk menjaga, menyelamatkan dan memperkenalkan Pulau Penyengat akan terus kami buat.

Kegiatan Ini adalah kerja seumur hidup. Termasuk menjaga Pulau Penyengat dari gerombolan orang-orang yang ingin merusaknya, pungkas Raja Malik.  

PENULIS : PUTRA EDITOR: REDAKSI
0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *