Oleh : Braga
Belajar dari banyaknya proyek yang mangkrak di negeri antah berantah, bisa menjadi pelajaran bersama untuk rezim pemerintahan kedepannya.
Dari hasil bincang bincang salah satu kontraktor besar di Kepri, terungkap penyebab mangkraknya beberapa proyek dinegeri ini.
Perencanaan yang tidak matang adalah salah satu faktor mangkraknya suatu proyek selain anggaran, Teknologi,, korupsi, perijinan, SDM dll.
Jika kita melihat banyaknya kasus proyek mangkrak dinegeri ini khususnya di Kepri, akibat.
‘Perencanaan yang tidak matang’, Jembatan Babin misalnya, proyek ini bisa dikatakan mangkrak sebelum dibangun, karena pembebasan lahan belum clear.
Artinya gubermur kepri yang diberi tugas dalam hal pembebasan lahan tidak memiliki perencanaan yang matang.
Padahal anggaran sudah digelontorkan sebesar 44 miliar.
“Anggaran”, faktor ini juga bisa menjadi salah satu penyebab mangkraknya suatu proyek, misalnya proyek fly over di Bintan, akibat pinjaman dari PT. SMI belum cair, maka proyek ini bisa mangkrak.
‘SDM’, sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penentu mangkrak tidaknya suatu proyek, misalnya kasus perseteruan gubermur Kepri dengan Kemenhub terkait pengelolaan labuh jangkar, akibat SDM yang tidak cukup, akhirnya pemprov Kepri gagal mendapatkan pengelolaan labuh jangkar.
Padahal anggaran 800 juta sudah disetujui oleh DPRD. dan yang lebih penting adalah labuh jangkar menjadi salah satu PAD yang terbesar.
‘Perijinan’, faktor ini juga berperan penting, karena tanpa perijinan, dipastikan proyek pasti akan mangkrak, misalnya rencana pembangunan kota Bentan, di Bintan Kepri.
Akibat ijin alih fungsi hutan bermasalah, dan terciduknya sekretaris daerah kabupaten Bintan pada masa itu, akhirnya proyek kota Bentan mangkrak.
Mirisnya investor yang berasal dari Singapore merasa tertipu” ? ‘Korupsi’ proyek prestisius yang mangkrak akibat korupsi adalah pembangunan pusat pelatihan olahraga di Hambalang.
‘Bagaimana misalnya proyek IKN Nusantara yang akan dibangun di Kalimantan, tepatnya dipenajam Paser Utara ?
Mangkrak tidaknya kita bisa analisa. Coba kita analisa, salah satu proyek kota baru yang mangkrak. Gagasan pembangunan Kota Baru bernama Bandar Negara di Lampung, diancangkan sebagai pusat pemerintahan baru Provinsi Lampung sekitar satu dasawarsa silam.
Ketika Sjachroedin ZP menjadi gubernur di provinsi paling selatan di Pulau Sumatera. ‘Malang tak dapat dihindari, realisasi rencana ibu kota baru Provinsi Bumi Ruwa Jurai itu berujung mangkrak ditahap dini’.
Di sana sini, dalam jarak berjauhan, yang dihubungkan jalanan seperlunya, berdiri gedung permanen tak berpenghuni. Tak ada air, sanitasi, dan aliran listrik. Jadi, semacam kota mati.
Kota Baru ini berada di sebelah timur laut Kota Bandar Lampung, masuk ke dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Secara garis besar, tanah seluas 1.308 hektare (ha) di Kotabaru milik Pemprov Lampung itu sedianya 450 ha di antaranya bakal dibangun areal perkantoran.
Kota baru ini dihajatkan sebagai pengganti Bandarlampung yang, antara lain, dianggap telah crowded. So.. mau jadi apa negeri ini kedepannya jika banyak proyek mangkrak ⁉️⁉️⁉️ Colek para penguasa yang merasa didaerahnya ada proyek yang mangkrak.
‘Colek para penguasa yang merasa didaerahnya ada proyek yang mangkrak’
Jangan rusak negeri antah berantah yang sudah rosak kata bang Tomas . Jika tak punya solusi ,,‼️ ((koordinasi.