
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Berdasarkan keterangan kepolisian, Mayat laki-laki yang ditemukan warga di Halte SMPN 12 Tanjungpinang, Jalan W.R Supratman bernama Erman Chaniago.
Dugaan sementara dan analisis forensik Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Tanjungpinang penyebab kematian korban karena sakit.
“Berdasarkan keterangan isteri korban bernama Resmina Siagian pada hari Kamis kemarin, sekitar pukul 10.00 Wib, ia melihat korban keluar rumah, biasanya kalau keluar rumah korban pergi mencari kaleng bekas, dan pulang kerumah sekitar pukul 12.00 Wib,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Awal Sya’ban Harahap.
Namun hingga tiba waktu sholat maghrib korban belum terlihat kembali kerumah mereka, kemudian saksi Resmina Siagian bersama anaknya pergi mencari keberadaan korban diseputar kilometer 10 hingga ke Kilometer 14, saat itu mereka tidak menemukan korban, tambahnya.
Selanjutnya upaya pencaharian terhadap korban terus dilakukan saksi Resmina bersama anaknya, namun mereka tak juga berhasil menemukan korba.
Kemudian saksi memutuskan untuk mencari korban ke sekitar kolam pemancingan di Kilometer 13, saat melintas Halte Bus di SMPN 12 saksi berhenti dan bermaksud mencari korban di area itu.
“Saat saksi mengarah ke sisi belakang Halte, saksi melihat korban dalam kondisi telentang, melihat kondisi korban, saksi sempat memanggil nama korban sambil menggerakkan tangannya, melihat kondisi korban seperti itu, saksi selanjutnya menghubungi Polsek Tanjungpinang Timur,” terangnya.
Menurut isterinya, korban mengidap penyakit kulit selama 17 tahun, selain itu korban juga mengalami sakit rematik akut dan lupa ingatan. Saat ini korban sudah kita evakuasi ke RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT), Tanjungpinang, pungkasnya.
Sementara analisis Dokter Forensik RSUP RAT dr. H.Indra Faisal, M.H., Sp.F tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada korban. Diduga korban meninggal akibat penyakit yang di deritanya.
Menurut perkiraan medis, korban sudah meninggal dunia 12 jam hingga 24 jam dari waktu pemeriksaan visum dilakukan.
“Korban sudah kaku dan lebam mayat juga sudah terlihat, sedangkan kulit yang terkelupas di tubuh korban karena penyakit yang dideritanya, sehingga proses pembusukan tubuh korban lebih cepat,” ujarnya. (R)