
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Kerajaan Malaysia mendeportasi 140 Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) ke Indonesia menggunakan MV Citra Indah 99, melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang, Rabu (11/5/2022).
Dari total 140 PMI, terdapat 76 laki-laki dan 56 perempuan serta 8 orang anak-anak. Sesuai standar operasional prosedur, tiba di pelabuhan SBP, petugas Kesehatan Kawasan Pelabuhan melakukan pemeriksaan kesehatan masing-masing PMI.
Koordinator Pelaksana Teknis Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC), Piter M. Matakena, SH mengatakan proses pemulangan 140 PMI dari Malaysia melalui Pelabuhan Pasir Gudang, Johor Bahru, Malaysia.
“Jumlah mereka sekitar 140 orang Warga Negara Indonesia Migran Korban Perdagangan Orang (WNI-M KPO),” jelasnya. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sesuai SOP, seluruh WNI-M KPO lebih dulu diperiksa petugas KKP menggunakan Test RT-PCR atau Rapid Test Antigen,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan KKP, baru kita bisa menentukan apakah masing-masing mereka dapat melanjutkan perjalanan atau tidak, namun apabila semisal ada yang positif covid-19 maka akan menjalani karantina sampai mereka benar-benar sembuh atau sudah negatif, jelasnya.
Ia menambahkan, anak-anak yang mereka bawa biasanya hasil pernikahan selama berada di Malaysia, “berangkat biasanya mereka sendirian, namun ketika pulang jumlahnya bertambah,” tuturnya.
Dalam rombongan PMI, terlihat ada beberapa orang dari mereka harus mengunakan kursi roda, itu karena ada yang pingsan selama dalam perjalanan.
“Kita menyiapkan kursi roda karena menerima informasi ada PMI yang pingsan dari pihak kapal. Untuk yang sakit akan mendapat perlakuan khusus dari mereka yang sehat saat tiba di pelabuhan,” ujar Piter lagi.
Piter menjelaskan untuk saat ini jumlah WNI-M KPO yang telah dipulangkan dari Malaysia berjumlah 1.120 PMI. Sementara waktu PMI akan di tampung di RPTC. Mereka tidak serta merta boleh di jemput keluarganya, karena kita punya mekanisme dan peraturan.
“Setiap pemulangan kami selalu mengingatkan para PMI untuk melengkapi kepulangan mereka ke indonesia dengan sertifikat vaksin dan tiket pulang ke daerah asal. Pemulangan ini sudah yang ke empat kalinya, tergantung bagaimana penyiapan proses pemulangan dari malaysia,” paparnya. (R)