EDITORIALTANJUNGPINANG

Tanjungpinang Panas Terik, BMKG Imbau Masyarakat Antisipasi Kebakaran

214
×

Tanjungpinang Panas Terik, BMKG Imbau Masyarakat Antisipasi Kebakaran

Sebarkan artikel ini
Seseorang sedang mencermati kondisi cuaca panas (Gambar ilustrasi)

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang menyampaikan kondisi cuaca panas di kota Gurindam sudah menyentuh angka rata-rata tertinggi hingga 33 derajat celcius.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kota Tanjungpinang memprediksi cuaca panas masih akan terus berlangsung selama bulan Ramadan 2024 hingga April mendatang.

Hal ini disebabkan oleh fenomena Equinox dimana matahari berada tepat di garis khatulistiwa, ditambah ketebalan awan tidak terlalu signifikan sehingga menyebabkan pancaran sinar matahari begitu terasa.

“Untuk suhu udara berada di atas 27 derajat celsius, bahkan suhu maksimum pada siang hari menyentuh 33 derajat celsius,” kata Robbi, Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Jumat (29/3/2024).

Berdasarkan prediksi, untuk cuaca hujan akan kembali terjadi antara awal atau pertengahan April 2024 mendatang, dimana transisi angin utara akan menuju Selatan yang biasanya kerap terjadi gangguan pola angin sehingga mengakibatkan proses pembentukan awan hujan, kata dia.

“Sebenarnya dari kemarin sudah mulai muncul kondisi-kondisi yang kita amati akan terjadi hujan, hanya saja tiupan angin utara masih cukup kuat,” jelasnya.

Kendati demikian, ia menghimbau dalam kondisi cuaca panas terik seperti ini,  masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi kebakaran lahan yang kerap terjadi belakangan ini.

Robbi meminta, masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena hal tersebut dapat mengakibatkan kebakaran lahan.

“Beberapa hari terakhir kemarin sudah terjadi titik hotspot atau titik api, artinya ada indikasi kebakaran yang terpantau di wilayah Bintan Utara dan Gunung Kijang,” jelasnya.

Oleh karena itu, masyarakat sangat tidak dianjurkan melakukan kegiatan membakar lahan, maupun membuang putung rokok sembarangan.

“Seperti yang kita lihat, potensi terjadinya kebakaran memang banyak disebabkan karena faktor non-cuaca, artinya kebakaran terjadi karena ulah manusia,” sebutnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *