
REGIONAL NEWS.ID, BINTAN – Bencana alam, hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut pada 10-17 Januari 2025 merusak sejumlah sarana dan prasarana umum serta kawasan pertanian di Bintan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan mencatat belasan sarana dan prasarana di Kabupaten Bintan mengalami kerusakan disebabkan curah hujan tinggi dan angin kencang memicu bencana alam di berbagai wilayah.
Sekretaris BPBD Bintan, Agus Ariyadi, mengatakan, akibat bencana ini, sejumlah fasilitas umum, fasilitas sosial, dan lahan pertanian mengalami kerusakan.
“Lebih dari 1.000 rumah warga yang terendam banjir dan terdampak longsor, serta belasan fasilitas umum, fasilitas sosial, serta lahan pertanian juga mengalami kerusakan,” kata Agus, yang akrab disapa Adi, Jumat (17/1/2025).
Menurut pendataan sementara, ada total 15 fasilitas yang rusak akibat banjir dan angin kencang. Dari jumlah tersebut, 7 di antaranya adalah fasilitas umum (fasum), antara lain:
1. Sekolah Khusus di Alamanda, Tanjung Uban Selatan, Kecamatan Bintan Utara.
2. SD Calista Pasar Baru, Tanjung Uban Selatan, Kecamatan Bintan Utara.
3. Posyandu Suka Damai, Tanjung Uban Timur, Kecamatan Bintan Utara.
4. Mushola Miftahul Huda, Tanjung Uban Timur, Kecamatan Bintan Utara.
5. Rumah ibadah tertimpa pohon di Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan.
6. Tiang listrik tumbang di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong.
7. TPQ Al Hikmah Kampung Cahaya Sari RT 03/RW 01, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong.
“Kerusakan fasum paling banyak terjadi di Kecamatan Bintan Utara, sisanya di Teluk Bintan dan Teluk Sebong,” jelas Adi.
Sementara itu, terdapat 7 fasilitas sosial yang rusak, di antaranya:
1. Jembatan Jalan Rambutan, Desa Toapaya, Kecamatan Toapaya.
2. Jalan Galang Batang, sekitar PT BAI, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang.
3. Jalan Kampung Flores, Kecamatan Gunung Kijang.
4. Jalan Gesek di sekitar Waduk Gesek, Toapaya.
5. Jalan Bhakti Raja dan Jalan Karya Praja, Kelurahan Tanjung Uban Selatan, Kecamatan Bintan Utara.
6. Jalan Pasar Baru, Tanjung Uban Utara, Kecamatan Bintan Utara.
7. Jalan Wacopek, Kecamatan Bintan Timur.
“Jalan-jalan ini rusak karena terendam banjir dengan ketinggian air mencapai pinggang hingga dada orang dewasa,” tambahnya.
Selain fasilitas umum dan sosial, bencana juga merusak lahan pertanian di kawasan Poyotomo, Desa Bintan Buyu, Kecamatan Teluk Bintan. Ladang persawahan seluas 1,5 hektar dengan padi berusia 7 hari terendam banjir dalam waktu yang cukup lama.
“Padi yang terendam ini berpotensi rusak, dan petani terancam gagal panen,” ungkap Adi.
Hingga saat ini, BPBD bersama berbagai instansi terkait masih melakukan pendataan untuk menghitung total kerugian akibat bencana. “Saat ini pendataan masih berlangsung, sehingga kerugian secara pasti belum bisa diketahui,” tutupnya.