REGIONAL NEWS.ID, LINGGA – Koordinator aliansi pemuda dan masyarakat Kabupaten Lingga, Zuhardi alias Zuai mengutuk aksi brutalisme sekelompok orang yang melakukan penyerangan hingga penganiayaan delapan orang warga dua kampung di Rempang, Galang, Batam pada Rabu kemarin.
Ia menyampaikan jika orang tua dan tokoh besar melayu tidak kalian hormati, maka kami siap bertumpah darah dengan amuk melayu bangkit untuk melawan segala bentuk kekerasan dan kebiadaban sekelompok orang yang telah menganiaya saudara kami di Rempang.
“Konflik berdarah yang menyebabkan saudara kami terluka dan terancam di Rempang dan Galang, akan menjadi pemicu persatuan melayu dari berbagai pelosok negeri. Diam tertindas maka lawan demi harkat dan martabat kita orang melayu,” kata Zuhardi, Kamis (19/12/2024).
Dalam kesempatan ini, Zuai menyampaikan siap bersatu dan menjadi barisan perlawanan bagi siapa saja yang mengusik kedamaian bangsa melayu. Jika memang kalian terus memancing, kami siap. Jangan anggap diam kami karena takut, selama ini kami diam karena ada orang tua dan tokoh melayu yang sangat kami hormati.
Sebelumnya, menurut berbagai sumber informasi dan video pendek, sekelompok orang tak dikenal melakukan aksi pembantaian terhadap warga kampung Sembulang Hulu dan kampung Sei Buluh, Kecamatan Galang, Kota Batam. Delapan orang dinyatakan luka ringan hingga berat dalam peristiwa ini.
“Robek dibagian wajah, kepala bocor, bahkan salah satu warga sekitar terkena busur panah yang diduga berasal dari kelompok penyerangan,” tulis beberapa media terbitan lokal.
Zuai menegaskan sebagai masyarakat bunda tanah melayu, aliansi pemuda Lingga dan masyarakat siap turun kejalan dan berhadapan langsung dengan orang-orang bayaran salah satu perusahaan yang terlibat dalam pengembangan Eco City kawasan Rempang
“Kami menilai apa yang dilakukan kelompok penyerang adalah tindakan banci yang tidak berprikemanusiaan. Itu perbuatan biadap yang telah mencederai nurani bangsa melayu,” tukas Zuai.
Dalam waktu dekat, Zuai mengatakan akan mengunjungi warga kampung Sembulang Hulu dan Sei Buluh, Rempang, Batam untuk melihat serta mendengar secara langsung kronologis peristiwa penyerangan.
Menyikapi aksi penyerangan kemarin, Zuai mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat dari beberapa kabupaten/kota khususnya orang melayu untuk membuat sebuah kesepakatan dan tindakan.
Selain itu, Zuai meminta aparat penegak hukum khususnya Kapolresta Barelang segera menangkap kelompok penyerangan warga kedua kampung sebelum amuk melayu bergejolak.
“Kami berharap Kapolresta Barelang beserta jajaran bisa segera menangkap pelaku penyerangan warga di Rempang,” pintanya.