BINTANDAERAHEKONOMIKESEHATAN

DKPP Bintan Pastikan Sapi Mati Mendadak Bukan Karena Penyakit Ngorok

26
×

DKPP Bintan Pastikan Sapi Mati Mendadak Bukan Karena Penyakit Ngorok

Sebarkan artikel ini
Kepala DKPP Bintan Sri Heni Utami saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu.

REGIONAL NEWS.ID, BINTAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan memastikan, kematian mendadak sapi di Kabupaten Bintan, bukan karena penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica (SE).

Kepala DKPP Bintan, Sri Heni Utami, menyebutkan, kematian mendadak sapi di salah satu peternakan di Kecamatan Toapaya bukan itu, disebabkan penyakit lain yang tidak menular.

“Ini bukan karena penyakit ngorok, dan penyakitnya juga tidak menular,” kata Sri Heni Utami, tanpa merinci penyebab pasti dari kematian sapi.

Saat ini, lanjutnya, sampel dari sapi yang mati sudah diambil dan dikirimkan ke laboratorium di Medan untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil dari laboratorium mengonfirmasi, bahwa kematian sapi tidak berkaitan dengan penyakit ngorok.

DKPP Bintan bersama dengan Karantina Hewan sebutnya, terus memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk ke Bintan guna mencegah masuknya penyakit menular.

Seluruh sapi yang didatangkan ke Bintan harus melalui pemeriksaan kesehatan di daerah asal dan dilaporkan secara online.

Setibanya di Bintan, Karantina Hewan dan DKPP Bintan kembali melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kami juga rutin melakukan pengawasan pada sapi dan kambing di berbagai kandang ternak di Kabupaten Bintan,” tambah Sri Heni Rabu (30/10/2024).

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bintan, drh.Iwan Berri Prima, menjelaskan bahwa penyebab kematian sapi di Toapaya adalah penyakit darah yang disebabkan oleh bakteri parasit, bukan penyakit ngorok.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi bakteri parasit yang menyerang darah sapi tersebut,” ujarnya.

Menurut pejabat Otoritas Veteriner Bintan ini, sapi dan kambing yang masuk ke Bintan umumnya berasal dari Lampung dan sebagian dari Natuna.

Hewan-hewan ini harus menjalani beberapa tahap pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesehatannya sebelum tiba di Kabupaten Bintan.

Iwan Berri juga mengimbau para peternak agar segera melaporkan jika menemukan ternaknya sakit. DKPP Bintan siap memberikan penanganan medis secara gratis.

“Kami juga mengingatkan masyarakat agar tidak memasukkan hewan secara ilegal. Hewan yang masuk secara resmi telah melalui pemeriksaan ketat untuk memastikan kesehatannya,” tutupnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *