REGIONAL NEWS.ID, BINTAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan menyebut, 61 unit rumah yang ditempati 167 jiwa di lima kelurahan/desa di Bintan rusak akibat bencana angin kencang, Sabtu (14/9/2024).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bintan Ramlah, mengatakan bencana angin kencang telah melanda dua kelurahan di Kecamatan Bintan Timur dan tiga desa yang berada di Kecamatan Bintan Pesisir.
“Bencana angin kencang yang melanda Kecamatan Bintan Pesisir itu terjadi di Desa Kelong, Numbing dan Air Gelubi sedangkan Kecamatan Bintan Timur itu di Kelurahan Sei Lekop dan Kijang Kota,” ujar Ramlah.
Adapun sebarannya di Kecamatan Bintan Pesisir yaitu Desa Air Gelubi di RT 01/RW 03, RT 02/RW 03 dan Pulau kecil RT 07/RW 01, RT 05/RW 01, dan RT 06/RW 01. Disini terdapat korban sebanyak 14 KK yang terdiri dari 51 jiwa dengan kerusakan 2 unit rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak ringan.
Kemudian Desa Numbing di RT 01/RW 01 Kampung Gin Besar, RT 010/RW 01 Kampung Gudang Arang, RT 004/RW 02 Kampung Tanjung Paku, dan RT 006/RW 03 Kampung Tanjung Liong. Disini terdapat korban 23 KK yang terdiri dari 82 jiwa dengan kerusakan 23 unit rumah rusak ringan.
Berikutnya Desa Kelong di Kampung Kelong dan Pulau Tenggel. Disini terdapat korban 18 KK yang terdiri dari 18 jiwa dengan kerusakan ringan di 18 unit rumah.
“Jumlah korban bencana di tiga desa yang berada di Kecamatan Bintan Pesisir itu sebanyak 44 KK yang terdiri dari 151 jiwa,” jelasnya.
Sedangkan di Kecamatan Bintan Timur yaitu Kelurahan Kijang Kota di Sei Datok RT 003/RW 005 dan RT 002/RW 005. Disini terdapat 2 KK yang terdiri dari 7 jiwa dengan kerusakan 2 unit rumah rusak sedang.
Lalu di Kelurahan Sei Lekop Jalan Nusantara Km 19 ada korban 2 KK yang terdiri dari 9 jiwa dengan kerusakan 4 unit rumah rusak sedang.
“Kalau dua kelurahan yang ada di Kecamatan Bintan Timur itu ada korban 4 KK yang terdiri dari 16 jiwa dengan jumlah rumah yang rusak sedang sebanyak 6 unit,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Bintan Agus Ariyadi mengatakan total rumah yang mengalami rusak ringan dan sedang sebanyak 61 unit rumah. Seluruh kerusakan rumah tersebut terjadi pada bagian material atap.
“Kita sedang melakukan rapid assessment diantaranya penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya,” sebutnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Tanjungpinang bahwa awan cumulonimbus yang terjadi saat ini dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kemudian di lautan sangat berpotensi terjadinya gelombang laut tinggi.
Angin yang terjadi memiliki kecepatan 20 Km/jam dan gelombang setinggi 0,5 Meter-2 Meter. Kondisi suhu 24-30°C dan kelembaban udara 70-95%.
“BPBD Bintan mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan cuaca ekstrim yang terjadi. Karena cuaca seperti ini dapat datang secara tiba-tiba,” ujarnya.