DAERAHEKONOMINEWSTANJUNGPINANG

Pasar Baru Encik Puan Perak Tanjungpinang Sepi Aktifitas Jual Beli, PKL Jadi Sasaran

101
×

Pasar Baru Encik Puan Perak Tanjungpinang Sepi Aktifitas Jual Beli, PKL Jadi Sasaran

Sebarkan artikel ini
Setelah diresmikan Wapres RI, pasar Encik Puan Perak sepi pedagang dan pembeli.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Pelaku usaha mulai bertanya melihat situasi pasar Encik Puan Perak Tanjungpinang yang masih saja dianggap belum mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan ketersediaan fasilitas 

Langkah Pemko dan BUMD PT. Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) dinilai belum mampu mengubah paradigma masyarakat pedagang, bahkan setelah diresmikan oleh Wapres RI, Makruf Amin, tidak sedikit pedagang yang memilih meninggalkan pasar dan membuka kios di tempat lain.

Tidak hanya itu, keberadaan PKL yang berjualan disekitar kawasan pasar baru dinilai ikut memperburuk keadaan. Pedagang banyak kehilangan pelanggan karena konsumen lebih memilih belanja di lapak pedagang kaki lima ketimbang masuk kedalam pasar.

Salah satu pedagang daging ayam, Ahmad mengatakan bahwa kondisi pasar yang semakin sepi lantaran para pembeli lebih memilih belanja kebutuhannya di luar pasar atau PKL yang berada di kawasan pasar baru.

“Banyak PKL yang hanya menyimpan barangnya di pasar, tapi mereka berjualan di depan. Lantas kami yang didalam pasar jadi makin sepi” ujar Ahmad, Jum’at (13/9/2024).

Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dan pihak pengelola pasar dapat kembali menarik para PKL untuk kembali masuk ke dalam pasar. Sebab, sebagian PKL tersebut dulunya merupakan pedagang pasar baru yang telah terdata sebelumnya.

Apalagi, lantaran lokasi pasar baru yang terbilang sepi pembeli, mengakibatkan omzet jualan daging ayam sangat menurun drastis.

“Karena kalau begini terus pembeli semakin habis. Dulu sehari bisa habis 300-400 ekor ayam karena sangat ramai, namun sekarang hanya sekitar 40 kilo per hari saja,” kata dia.

Pedagang lainnya, Siti Wasila menambahkan, bahwa persoalan PKL di kawasan pasar KUD bukan menjadi hal yang baru, dan telah ada sejak dulu.

Menurutnya, kehadiran PKL di kawasan pasar baru memang sempat menjadi polemik yang mengakar hingga sekarang, dan menjadi pemicu utama sepinya pengunjung di pasar baru.

“Jadi PKL ini bukan menjadi masalah baru sebenarnya. Sejak dulu pedagang meminta agar PKL ditertibkan namun tetap saja tidak bisa, hingga mengakar sampai sekarang,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah setempat dapat lebih konsisten dalam menertibkan para PKL melalui pendekatan yang humanis, agar mereka dapat kembali berjualan di dalam pasar.

“Jangan hanya mengarahkan untuk masuk ke dalam pasar dan tidak dijaga setelah itu, ya begitu akibatnya banyak pedagang lagi yang berjualan di pinggir jalan,” kata dia.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *