
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Seorang anak bernama DPP (13), meninggal dunia setelah diduga minum obat dari Puskesmas Sei Jang, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (9/7).
Anak itu tinggal di Jalan Pramuka, Lorong Bunyu, RT 03/RW 04, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang.
Menurut Ketua RT 03/RW 04, Nur Handri Yenti, DPP mengeluh sakit perut ke orang tuanya hingga muntah. Saat itu juga orang tua langsung membawa sang anak ke Puskesmas Sei Jang. Setibanya di puskesmas, DPP diberi obat.
“Obat diberikan setelah tenaga kesehatan di Puskesmas Sei Jang melakukan pemeriksaan terhadap DPP,” katanya.
Nur Handri Yenti mengungkapkan, DPP sempat pamit untuk tidur ke orang tuanya setelah minum obat. Tak lama kemudian DPP kejang-kejang, muntah, hingga mengeluarkan busa dari hidung serta darah segar.
“Baru satu biji obat yang diminum. Sekitar 5 menit setelah minum obat, keluar darah,” jelas dia.
Kemudian orang tua DPP kembali membawa anaknya ke Puskesmas Sei Jang. Sesampainya di puskesmas, DPP kembali muntah dan meninggal dunia.
“Saya tak tau tadi ada polisi. Jenazah anak tersebut dibawa ke RSUD Raja Ahmad Thabib. Ini kami masih menunggu jenazahnya,” sebut Ketua RT 03/RW 04, Nur Handri Yenti.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Sei Jang, dr Muhammad Paisal membenarkan, DPP merupakan pasien Puskesmas Sei Jang, dilansir dari laman Ulasan.co.
dr Muhammad Paisal mengatakan, pasien bersama orang tua nya datang ke Puskesmas Sei Jang untuk berobat. Tetapi, dirinya enggan membeberkan keluhan yang diderita pasien. “Intinya, pasien datang berobat seperti pasien pada umumnya,” ucap dia.
Setelah diperiksa, pasien diberikan obat dari dokter yang menanganinya di IGD Puskesmas Sei Jang. Ada obat untuk pusing, hingga obat lainnya sesuai keluhan pasien.
Setelah pulang, pasien tidak lama kembali datang lagi dalam kondisi tidak sadarkan diri ke IGD Puskesmas Sei Jang.
“Sempat kita berikan pertolongan. Sekali diperiksa denyut nadi sudah tidak ada lagi. Nyawanya tidak tertolong lagi,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk dan KB) Rustam menyampaikan ikut prihatin dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya ananda tersebut.
“Saya sudah mendapat informasi dari kepala puskesmas tempat kejadian dimaksud,” kata Rustam, melalui percakapan group whatapps IWO.
Kalau dari kronologis yang disampaikan kepala puskesmas semua tindakan pemeriksaan dan obat yang diberikan oleh dokter yang menangani sudah sesuai standar operasional prosedur yang ada, ujar Rustam.