REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Akademisi sekaligus dosen Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang, Zamzami A Karim berpandangan akan bagus ada banyak calon Gubernur Kepri untuk mewakili aspirasi mayoritas masyarakat kepulauan.
Ia berpendapat Yan Fitri harus berani memilih untuk maju sebagai calon Kepri 1, bukan sebagai calon wakil. Bisa jadi beliau merupakan figur alternatif alias kuda hitam di tengah mengerasnya polarisasi dua figur yang selama ini tidak bisa akur yaitu Ansar Ahmad versus HM Rudi.
Alumni UGM ini mengatakan Yan Fitri harus mampu menawarkan alternatif langkah-langkah politik untuk membangun Kepri ke depan. Kalau Rudi mengandalkan kekuatannya sebagai Kepala BP Batam plus Wako Batam yang anggaran dan penduduknya terbesar di Kepri.
Sedangkan Ansar Ahmad sebagai incumbent tentu akan mengandalkan ketokohannya sebagai figur ramah, good looking, sekaligus penceramah yang komunikatif dan berpengalaman di parpol maupun pemerintahan.
“Ansar Ahmad tentu saja akan mengusung keberlanjutan rencana besarnya yang belum terealisasi, misalnya Jembatan Babin, pembentukan Propinsi Natuna, mengayomi RT dan RW, Program SLTA gratis,” sebutnya.
Zamzami berpendapat di sebalik program besar kedua kandidat, Yan Fitri harus menawarkan alternatif lain yang juga kuat dan mampu memikat hati para pemilih, misalnya kemampuannya untuk menyatukan kelompok-kelompok masyarakat.
“Yan Fitri harus bisa menciptakan situasi aman dan stabil bagi keberlangsungan investasi sekaligus melindungi warga Melayu dari penggusuran diatas tanah adat mereka. Berani nggak seorang Yan Fitri mengambil jalan demikian?,” jelasnya.
Sementara kata zamzami untuk titik lemah Rudi dan Ansar adalah kurangnya empati kepada masyarakat Melayu di Rempang yang terancam digusur dari kampung mereka sendiri.
Kemudian zam berharap, semoga figur yang akan maju di Pemilukada nanti merupakan figur-figur mumpuni dan sesuai dengan karakteristik masyarakat kepri nan heterogen.