REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Dua fenomena di atas langit berpotensi muncul jelang Lebaran 2024. Rinciannya yakni Gerhana Matahari Total dan Komet Setan.
Gerhana Matahari Total dijadwalkan muncul pada 8 April 2024. Sementara, Komet setan berpotensi muncul mulai akhir Maret hingga 8 April 2024. Namun, keduanya tak bisa disaksikan di Indonesia, melainkan di jalur Maine hingga Texas saat langit malam bersih.
Komet Setan sendiri dibeberkan oleh astrofotografer Jan Erik Vallestad. Gambar itu menunjukkan raksasa bola es bersembunyi pada lingkaran gas spiral berwarna merah, hijau, dan biru, di sekitar inti es.
“Saya hanya fokus pada inti komet, mengabaikan hampir semua hal lainnya. Banyak astronom percaya ledakan komet adalah tanda aktivitas kriovolkanik. Jadi ini mungkin menjadi bukti lebih lanjut mengenai hal tersebut,” kata Vallestad, dikutip dari Daily Mail, Jumat (29/3/2024).
Komet setan memiliki lebar 16 km. Kobaran apinya menyerupai gunung merapi yang menciptakan sinar 100 kali lebih terang dari biasanya ketika mendekat Matahari.
Pons-Brooks saat ini hanya bisa dilihat dengan teleskop, teropong, atau melalui foto eksposur panjang menuju konstelasi Pisces di sore hari.
Dalam beberapa minggu mendatang, komet setan akan bergeser ke arah konstelasi Aries. Saat menyala, komet setan akan menjadi sangat terang sehingga dapat dilihat tanpa teleskop.
“Peningkatan kecerahan komet setan mungkin disebabkan oleh es yang merasakan hangatnya Matahari untuk pertama kalinya, lalu berubah menjadi fase gas dan keluar dari inti, menyeret debu atau es lain bersamanya,” kata Lori Feaga, profesor yang mempelajari komet di University of Maryland.
Pons-Brooks pertama kali ditemukan astronom Prancis Jean-Louis Pons pada tahun 1812 dan pada tahun 1883 oleh William Brooks. Namun, beberapa astronom mengatakan ada bukti bahwa komet tersebut terlihat sejak tahun 1385.
Komet ini terakhir kali terlihat 71 tahun yang lalu. Saat itu, komet setan melakukan perjalanan dekat dengan Matahari dan akan terlihat di Belahan Bumi Utara.