NASIONAL

Tanda-Tanda Kiamat Terlihat, Kini Muncul dari Bawah Tanah!

85
×

Tanda-Tanda Kiamat Terlihat, Kini Muncul dari Bawah Tanah!

Sebarkan artikel ini
Foto: Ladang menderita kekeringan di Tuusula, Finlandia selatan, pada 15 Juni 2023. (Jussi Nukari/Lehtikuva via AP)

REGIONAL NEWS.ID, JAKARTA  Peneliti mengemukakan penemuan baru bahwa jumlah air di bawah tanah kian menyusut. Jumlah air ini pun diperkirakan semakin tergerus signifikan sejak puluhan tahun lalu.

Sebuan laporan penelitian dari UC Santa Barbara menyebutkan, penurunan air tanah mencapai 71% akuifer. Laju penurunan air juga kian meningkat seiring berjalannya waktu, dari 1980-1990’an hingga sekarang.

Berdasarkan catatan penelitian, penurunan pada 1980 dan 1990’an terjadi pada 16% sistem akuifer. Namun yang didapatkan hanya setengah dari kejadian yang diperkirakan secara kebetulan.

Temuan itu menjadi pertanda betapa buruknya kondisi sekarang. Penurunan yang ditemukan hampir tiga kali pada lebih banyak tempat dibandingkan yang telah diperkirakan sebelumnya.

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari catatan nasional dan subnasional serta hasil kerja lembaga lain. Para peneliti melakukan pembersihan dan pemilihan data selama dua tahun.

Ini diperlukan untuk memahami total 300 juta pengukuran ketinggian air dari 1,5 juta sumur selama 100 tahun terakhir.

Para peneliti juga menerjemahkan banyak data untuk menjadi tren air tanah secara global. Selain itu juga mempelajari lebih dari 1.200 publikasi untuk melakukan rekonstruksi batasan akuifer di wilayah tempat penelitian dan mengevaluasi tren ketinggian air tanah pada 1.693 akuifer.

Salah satu cara yang bisa dilakukan menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan penyimpanan air di bawah tanah. Namun harus dilakukan dengan perencanaan geologi yang tepat.

Cara tersebut akan membuat penyimpanan air jauh lebih menguntungkan. Karena lebih murah, tidak mengganggu dan tidak terlalu berbahaya.

Penyimpanan air tanah juga memberikan manfaat ekologi bagi satu wilayah. Misalnya pada 2014, Debra Perrone yang ikut penelitian dari Program Studi Lingkungan UC Santa Barbara menemukan pengisian ulang akuifer bisa menyimpan enam kali lebih banyak per dolar dibandingkan reservoir permukaan.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *