REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Rencana Pemerintah Kota Tanjungpinang mensubsidi biaya transportasi untuk beberapa komuditas seperti cabe merah, rawit, hijau hingga cabe nano-nano sampai saat ini sepertinya belum terealisasi.
Tajuk berita online seputar menulis semangat Hasan S. Sos sebagai PJ Walikota berencana menstimulus subsidi biaya transportasi. Menurutnya pemberian subsidi biaya angkut akan dapat meminimalisir kenaikan harga komoditas cabe di Tanjungpinang.
Sementara pengamat kebijakan daerah, Rahmad S. Sos menyampaikan kebijakan pemberian subsidi transportasi belum tentu bisa meminimalisir kenaikan harga cabe dipasaran.
Sejauh mana subsidi itu bisa meminimalisir harga pasar. Apakah PJ Walikota bisa menjamin harga ditingkat pengecer seragam?, kata Rahmad.
“Misalkan setelah pemberian subsidi biaya angkut jadi dilakukan, Apa beliau bisa menjamin keseragaman harga ditingkat pengecer. Nah, kalau ternyata ditingkat pengecer harga cabe masih ditemukan tinggi langkah apa yang akan dilakukan oleh Pemko,” haraonya.
Rahmad mengatakan berdasarkan Standar Operasional Prosedur bukankah untuk menjalankan sebuah kebijakan seyogyanya harus memiliki regulasi yang jelas, transparan dan akuntable, karena yang dikelola adalah uang negara.
“Coba berusaha mencari informasi dan data atau menemukan pembanding daerah yang sudah melaksanakan subsidi transportasi. Kemudian bandingkan dengan letak geografis daerah kepri, lalu bandingkan lagi dengan sistem transportasi daerahnya,” tuturnya.
Rahmad menyampaikan letak geografis kepulauan riau dikelilingi lautan, dan tentu sangat berbeda dengan daerah yang luas wilayahnya lebih banyak daratan. Selain itu jenis transportasi yang digunakan akan juga berbeda. Kalau didaerah Pulau Jawa dan Sumatera mereka bisa menggunakan truck berkapasitas besar untuk mengangkut pangan.
“Selain itu, pemilik transportasi sebagai penerima subsidi nanti juga harus jelas, karena mereka akan diminta pertanggungjawaban terkait penerimaan subsidi,” paparnya.
Menurut Rahmad akan lebih baik seluruh tahapan dan mekanisme rencana pemberian subsidi disiapkan melalui sebuah proses yang matang, baik itu regulasinya, jumlah komoditas yang akan disubsidi serta transportasi yang akan membawa pangan tiba di daerah.
“Perubahan cuaca berpotensi mempengaruhi ketersediaan bahan pangan. Pemangku kepentingan dan pemberi kebijakan diharapkan memiliki kemampuan dan strategi mumpuni untuk menekan tingginya harga bahan pangan dipasaran,” pintanya.
Rahmad berharap dinas terkait dibawah komando PJ Walikota sudah memiliki akurasi data dan informasi serta bisa memetakan kapan musim panen, memberikan gambaran harga pangan akan naik serta memiliki pengetahuan yang cukup terkait ketersediaan daerah penghasil pangan.