REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Harga beras semakin membumbung tinggi, beberapa bulan sepanjang tahun 2023 masyarakat kepulauan riau terus menerus disuguhkan informasi tentang lonjakan kenaikan harga bahan pokok.
Komuditas ini merupakan bahan pokok yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan harga melambung tinggi membuat komuditas ini menjadi produk yang sexy untuk mencari keuntungan.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional mencatat bahwa pada tanggal 8 Oktober 2023, harga beras kualitas medium mencapai rata-rata Rp13.200 per kilogram, sementara beras kualitas premium seharga rata-rata Rp14.920 per kilogram.
Pengamat kebijakan pemerintah Rahmad Nasution berharap Pemerintah dalam hal ini Badan Logistik melalui mitra kerja Rumah Pangan Kita (RPK) seharusnya mengawasi pendistribusian beras hingga ke tangan konsumen, begitu juga sebalikya. Ahad (15/10/2023).
Selanjutnya Rahmad mengatakan Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga harus mengawasi peredaran beras hingga sampai ketangan masyarakat. Kita jangan sampai menemukan harga beras dipasaran dan supermarket menjual beras diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 di jelaskan bahwa harga eceran tertinggi untuk beras medium di angka Rp.11.500,” ungkapnya.
Rahmad menyampaikan berdasarkan informasi dilapangan tidak jarang ditemukan adanya jenis beras medium dijual melebihi HET. Hampir seluruh swalayan menjual beras Medium diatas Harga Eceran Tertinggi.
“Silahkan pihak terkait melakukan razia dan pemeriksaan. Jika benar adanya, kejadian seperti ini sebenarnya tanggungjawab siapa?. Bulog sebagai lembaga resmi yang ditunjuk negara untuk mendistribusikan beras jenis medium seharusnya mampu melaksanakan tugas dan fungsinya,” ucapnya.
Selain itu Rahmad mengatakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang seharusnya punya peran penting dalam memantau harga barang pokok. Coba saudara datangi seluruh swalayan yang menjual beras medium.
“Jangan sampai masyarakat tidak menerima informasi terkait HET. Jangan sampai masyarakat heboh baru dinas terkait turun kelapangan,” ujarnya.
Rahmad meminta Satgas pangan dibawah komando Kapolresta Tanjungpinang bisa menertibkan pengusaha nakal yang memanfaatkan momentum kenaikan harga beras.
“Tidak menutup kemungkinan adanya penimbunan beras. Cek gudang – gudang milik distributor. Apabila ada yang kedapatan melakukan perbuatan pidana silahkan di proses dengan sangsi dan aturan yang berlaku,” pintanya.