REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Warga Kota Tanjungpinang mengeluhkan kenaikan harga beras jenis medium dan premium yang terjadi sejak awal bulan September 2023. Kenaikan harga beras medium terjadi di angka Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogramnya.
Salah satu pedagang nasi uduk Rohani mengatakan terpaksa membeli beras untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dagangannya. “Mau bagaimana, kalau gak beli beras kita gak bisa makan dan jualan,” kata dia, Rabu (13/9/2023) di Tanjungpinang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang Hj Riany S.Sos, MM melalui Kepala seksi stabilisasi harga, Malik Al Saleh menyampaikan untuk beras medium dulunya HET Rp.9950 (sembilan ribu sembilan ratus lima puluh rupiah), sekarang menjadi RP.11500 (sebelas ribu lima ratus rupiah).
Malik menjelaskan faktor yang menyebabkan harga beras naik di pasaran karena hasil panen yang kurang maksimal, faktor cuaca hingga tingginya biaya produksi serta biaya transportasi dari wilayah penghasil.
Untuk mengantisipasi ini, Bulog sebagai lembaga resmi yang ditunjuk negara telah menyiapkan beras dengan jenis medium dan premium diharga yang terjangkau.
Disperindag sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Tanjungpinang di bidang Perindustrian dan Perdagangan sudah melaksanakan operasi pasar yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 september 2023.
Operasi pasar ini bertujuan untuk menstabilkan harga, menekan lajunya inflasi serta membantu masyarakat khususnya masyarakat kota tanjungpinang menemukan harga kebutuhan barang pokok dengan harga distributor, terang Malik. Kamis (14/9/2023).
Sisi lain, Ketua Lsm Hitam Putih Kota Tanjungpinang, Rahmad Nasution berharap operasi pasar rutin dilakukan, bahkan tidak ketika harga komoditas meroket. Operasi pasar baik dilakukan mengingat tingkat perekonomian kita yang terus membaik pasca bencana covid19.
Rahmad berharap pemerintah bisa melaksanakannya operasi pasar di tempat-tempat yang padat penduduk dengan tidak hanya bertumpu pada satu titik saja. Mungkin sesekali bisa dilaksanakan di kampung bugis atau daerah-daerah strategis.
Terakhir Rahmad menghimbau adanya kolaborasi lintas sektor antara forkopimda dengan pihak terkait bisa berjalan bersama melaksanakan operasi pasar yang baik dan berkelanjutan.