
REGIONAL NEWS.ID, LINGGA – Dukungan untuk bacalon anggota DPD RI Gerry Yasid SH,MH terus bertambah. Spirit dukungan masyarakat lintas komunitas terus bermunculan dan menyampaikan sokongan pencalonannya sebagai bacalon DPD RI dapil kepri.
Juru bicara suku laut asli Tambus Kentar Akad, Kabupaten Lingga menyampaikan terima kasih atas perhatian dan sumbangsih gagasan Gerry Yasid kepada mereka dan keluarga besar suku laut.
“Terima kasih untuk ayahanda Gerry Yasid atas sumbangsih gagasan dan perhatiannya terhadap keluarga kami suku Tambus,” ujar Jubir suku Tambus diterima regionalnews.id, Senin 17 juli 2023.
Inshaa allah kami sekeluarga akan memberikan dukungan kami terhadap pencalonan ayahanda Gerry Yasid sebagai bakal calon anggota DPD RI dapil kepulauan riau, katanya.
Dilansir dari laman informasi seputar kepri. Suku laut atau suku sampan, sering juga disebut orang laut, merupakan suku yang tinggal di wilayah perairan Kepulauan Riau. Diperkirakan ada 44 kelompok Suku Laut dengan populasi sedikitnya 12.800 jiwa. Sebagian besar, atau 30 kelompok di antaranya, tersebar di pulau-pulau kecil sekitar Kabupaten Lingga.
Seperti namanya, kehidupan masyarakat Suku Laut sangat bergantung pada sumber daya di laut. Sebagai negara maritim dengan luas laut lebih besar dari luas daratan, maka wajar jika laut menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Nusantara.
Bagi orang laut, lebih dari sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, laut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan mereka, yaitu sebagai tempat tinggal dan sumber penghidupan.
Di kepulauan riau, mereka juga dikenal juga sebagai Orang Pesukuan. Orang Laut juga memiliki nama lainnya yang mengacu kepada tempat tinggal mereka, yaitu Orang Mantang (mendiami Pulau Mantang), Orang Tambus (mendiami Kampung Tambus, Pulau Galang), Orang Mapor (mendiami Pulau Mapor), hingga nama Bajau yang digunakan sebagai sinonim orang laut di perairan ruang-Lingga.
Suku laut menghuni wilayah Melayu-Lingga sejak tahun 2500-1500 Sebelum Masehi sebagai bangsa Melayu Tua (Proto Melayu). Mereka menyebar ke sebagian besar wilayah Sumatera melalui Semenanjung Malaka.
Orang laut memiliki peran penting pada kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Malaka, dan Kesultanan Johor. Mereka menjaga selat-selat, mengusir bajak laut, hingga memandu para pedagang ke pelabuhan kerajaan-kerajaan tersebut.
Dalam sejarah Melayu disebutkan, orang laut dikenal sebagai penjaga wilayah perairan kesultanan, pasukan perang, dan bertugas untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan laut bagi pihak kesultanan.