DAERAHKHAZANAHPENDIDIKANTANJUNGPINANG

Pengurus Masjid Ar Rahim Teluk Keriting Bakal Kembalikan Mimbar Bantuan Gubernur Ansar

4421
×

Pengurus Masjid Ar Rahim Teluk Keriting Bakal Kembalikan Mimbar Bantuan Gubernur Ansar

Sebarkan artikel ini
Wakil ketua pengurus masjid Ar Rahim Abdul Hamid saat menyerahkan profosal mesjid ketangan Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad di kedai kopi batu 10 beberapa saat lalu.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Pengurus mesjid Ar Rahim Teluk Keriting, Kota Tanjungpinang bakal mengembalikan mimbar bantuan Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad. Rencana pengembalian mimbar lantaran mayoritas pengurus mesjid geram dengan statmen Ade Angga, Karo Kesra Pemprov Kepri dan juru bicara gubernur Suyono Saeran.

Wakil ketua sekaligus panitia pembangunan mesjid baru Ar Rahim Abdul Hamid mengatakan alasan rencana pengembalian mimbar sangat sederhana. Mereka mengungkit pemberian. Katanya dewan penasehat mesjid, masa lupa ajaran agama kalau segala sesuatu yang diberi tidak boleh digembar-gemborkan.

“Mereka yang berilmu seharusnya memahami konteks beragama, kalau tangan kanan memberi tangan kiri tidak boleh tau. Kalaupun ditaksir mimbar pemberian gubernur Ansar seharga 5 jutaan. Nah, daripada harus berselisih dengan hal remeh temeh kami memutuskan mengembalikan mimbar itu,” ujar Abdul Hamid, Jum at 27 Mei 2023.

Wahai anak muda karier duniamu inshaa allah masih akan panjang, jangan rusak empati dan simpati suara mayoritas konstituen oleh kerna sesuatu yang kalian berikan dirumah tuhan.

Ngapain harus menjual dialektika tak populer seperti itu, bahasanya terkesan seperti bahasa orang yang belum terdidik. Untuk apa mereka mengumbar bahasa barusaja jadi gubernur defenitif Ansar sudah memberikan bantuan mimbar untuk mesjid Ar Rahim.

“Benar kata tetua kita dahulu seharusnya adab lebih tinggi daripada ilmu. Tangan kanan memberi seharusnya tangan kiri tidak boleh tau. Jangan karena mimbar itu seolah gubernur Ansar sudah berbuat untuk masyarakat Teluk Keriting, dia melupakan janji meneruskan pembangunan mesjid Ar Rahim tahap II, kata Hamid dan sebagian pengurus inti dewan takmir mesjid Ar Rahim.

Menurut Hamid tak elok bantuan untuk mesjid diungkit-ungkit. Ini malah kalian publikasikan, viralkan dan diekspos. Padahal mimbar mesjid kami yang lama masih layak pakai.

Dalam kesempatan ini, saya juga merespon narasi dan statmen tuan anggota tim percepatan pembangunan provinsi kepri Suyono Saeran yang lantang mengatakan kalau gubernur Ansar tidak pernah berjanji akan meneruskan pembangunan mesjid Ar Rahim.

“Tuan simak baik-baik penjelasan saya agar tuan mengingat masa lalu. Jejak digital masih tersimpan di memori handphone saya. Yang menyerahkan profosal mesjid ketangan gubernur adalah saya Abdul Hamid di kedai kopi batu 10. Bahkan saya masih ingat yang mengabadikan penyerahan profosal waktu itu Rahmad Nasution,” ujar Hamid.

Kami bertemu waktu itu, gubernur Ansar jelas mengatakan akan meneruskan pembangunan mesjid pada tahun 2023. Profosal permohonan lanjutan pembangunan tahap II mesjid juga beberapa kali saya kirim ke kantor gubernur, sekdaprov kepri, kadis perkim dan karo kesra. Seharusnya saudara pikir dulu baru tulis, jangan tulis dulu baru berfikir, sambung Hamid.

Hamid mengaku beberapa minggu lalu sempat bertemu Karo Kesra Ayub. Pertemuan kami waktu itu adalah untuk menunda bantuan hibah mesjid 68 jutaan. Bantuannya sangat minim, Karo Kesra waktu itu menyampaikan agar bantuan bisa lebih besar akan dianggarkan tahun 2024.

Padahal untuk menyelesaikan mesjid tersebut dibutuhkan dana hampir Rp.2 Milyar, namun Ayub tidak menyebutkan berapa nilai akan dikuncurkan di tahun 2024. Kami pengurus mesjid juga baru mengetahui informasi ini setelah viral di medsos, jelas Hamid.

Sementara itu Djamal tokoh masyarakat sekaligus pengurus mesjid Ar Rahim menyayangkan statmen kontroversi Ade Angga mengatasnamakan dewan penasehat mesjid dan anggota timsus percepatan pembangunan Suyono Saeran.

Terkesan polemik dan kegaduhan ini mereka ciptakan agar khalayak juga mengetahui mereka sudah berbuat untuk masyarakat. Selama 2 tahun memimpin selain mimbar, belum pernah ada sentuhan gubernur Ansar untuk warga Teluk Keriting.

Djamal menyampaikan kami hanya meminta mesjid kami dibangun dimana pembangunannya tentu tidak akan sebanding dengan anggaran proyek dan penataan Gurindam 12.

“Sekian lama terbiar konstruksi bangunan terlihat tidak lagi kokoh. Seandainya seruan kami didengar. Kami hanya minta rumah tempat kami beribadah diselesaikan dengan baik tanpa harus bersitegang” ucapnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *