REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Gerry Yasid SH, MH didampingi isteri dan Ketua Kepri Bergema Huzaifa Dadang AG mengunjungi Kecamatan Belakangpadang atau biasa disebut para pendekar pantun Pulau Penawar Rindu.
Kedatangan Gerry Yasid dan rombongan di adalah untuk mengunjungi sahabat dan kerabat masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Belakangpadang.
Dihadapan para sahabat, Gerry Yasid menceritakan sejarah dan pengalamannya. Ia pernah mengenyam pendidikan memengah pertama di Belakangpadang.
“SDN 01 di Tanjung Uban dan SMPN 01 kami menetap di Belakangpadang. kemudian SMAN 01 di Tanjungpinang dan selanjutnya kuliah di jakarta,” katanya.
Setelah melalui proses panjang tuhan mentakdirkan saya menjadi seorang jaksa dan abdi negara. Bekerja di Kejaksaan Agung membentuk karkater dan gagasan penanganan perkara dengan pendekatan Restorativ Justice,” ujarnya.
Pria kelahiran Tanjung Uban 01 Maret 1963 mengatakan memiliki impian membangun Pantai Indah dan beberapa objek wisata bersifat modren kedaerahan di Belakangpadang.
Menurutnya, selain alasan geogafis, Belakangpadang merupakan mukanya indonesia yang berhadapan langsung dengan negara luar seperti Singapura.
Karena alasan itu, mari kita bangun dan kembangkan berbagai potensi Pulau Belakangpadang dan Pukau Kasu, termasuk pengembangan potensi sumber daya manusianya, pintanya.
Ketua Tim Kepri Bergema Huzaifa Dadang AG menyampaikan kunjungan Bang Gerry di Belakangpadang dan Pulau Kasu adalah untuk menyambung tali silaturahmi dengan para sahabat semasa kanak-kanak.
Temu rindu dan kunjungan silaturahmi ini sudah lama beliau rencanakan, karena urusan kerja dan kesibukan 30 tahun beliau tidak pernah mengunjungi sahabat dan kerabat disana.
“Banyak memori dan kenangan masa kecil diceritakan Bang Gerry. Beliau mengatakan banyak perubahan di Belakangpadang dan masih banyak potensi yang bisa dikembangkan disana,” ujarnya.
Salah seorang sahabat masa kanak-kanak Bang Gerry bernama Asnida Erlinda mengatakan Bang Gerry merupakan sosok kanak-kanak ramah dan suka bergaul. Semasa kecil Gerry suka bermain bola kaki dan mandi laut.
“Kami bangga punya sahabat seperti Gerry Yasid, selain ramah beliau juga tidak pernah lupa teman masa kecilnya,” kata Asninda saat bertemu Gerry Yasid di Kedai Kopi Ameng Belakangpadang.
Selanjutanya Dadang mengatakan Gerry Yasid dan rombongan melanjutkan kunjungan silaturahmi dengan sahabatnya di Pulau Kasu. Disana beliau bercerita berbagai pengalaman dan strategi pengembangan potensi wilayah kepulauan.
“Setelah berbagi cerita dan pengalaman, Bang Gerry bersama para sahabat dan rombongan melaksanakan ibadah sholat dzuhur di mesjid Al Jihad Pulau Kasu,” ujar Dadang.
Dadang menjelaskan Gerry Yasid merupakan putra asli daerah yang lahir dan tumbuh ditengah komunitas melayu kepri. Beliau lahir di Kampung Mentigi, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Gerry Yasid merupakan cucu DYM Raja Haji Muhammad Taher sesepuh kerajaan Pulau Penyengat. Beliau bertugas sebagai abdi negara di Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan terakhir berkarier di Kejati Kepri.
“Banyak pengalaman selama bertugas beliau ceritakan sampai pada gagasan penegakan hukum dengan metode pendekatan Restorativ Justice. Tidak hanya itu, gagasan untuk menginisiasi lahirnya mahkamah desa dikemukakan,” tutur Dadang.
Dadang menjelaskan ditengah kesibukan dan kariernya, Bang Gerry telah menyelesaikan kariermya dengan baik. Beliau purna tugas pada 04 maret 2023 lalu. Sebagai putra daerah Bang Gerry masih ingin terus berkarya dan membangun serta menumbuhkembangkan berbagai potensi di tanah kelahirannya.
“Setelah purna tugas Bang Gerry masih ingin terus mengabdi melalui jalur politik dengan mendaftarkan diri sebagai salah satu bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan kepulauan riau,” terang Dadang.
“Mari kita sama-sama berdoa agar harapan serta tujuan baiknya dikabulkan allah swt, tuhan yang maha esa,” tuturnya.