
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Secara kelembagaan Hulubalang Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang akan menerima saran, masukan ataupun kritikan dari mana-mana saja, tentu dengan cara-cara yang baik dan beradap.
Panglima Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang Yudi Irawan mengatakan pihaknya telah menerima kedatangan saudara Tohar Fahlevy di Balai Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang. Jum at 10 Februari 2023.
Ia menjelaskan kedatangan yang bersangkutan katanya untuk menanyakan soalan pemanggilan Vetro Carasscalao dan penerapan sangsi minta maafnya.
Selanjutnya, Yudi Irawan menyampaikan saudara Tohar Fahlevy juga menceritakan jika terdapat perbuatan serupa yang dilakukan akun facebook bernama Rio Onasis yang menuliskan status “Kalau sudah tak mampu mundur aja jangan mengkambing hitam dirut yang lama, besar bual kau, 3 Miliar dikemanakan dananya. Bukan perusahaan Datok Moyang Kau”. Kemudian yang bersangkutan minta keadilan agar Rio Onasis juga dipanggil Hulubalang.
Dalam kesempatan itu, Panglima Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang menjelaskan, pemanggilan saudara Vetro Carasscalao waktu itu, karena caption status facebooknya menarasikan pernyataan yang membawa nama Akamsi (red, Anak Kampung Sini), inilah poin penting yang membuat kami bereaksi dan memanggil yang bersangkutan.
Selanjutnya, untuk narasi status facebook yang diadukan saudara Tohar serupa dengan yang dilakukan saudara Vetro Carasscalao. Yudi Irawan mengatakan Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang menerima sumbang saran dan masukannya, insha allah dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan coba mengkonfirmasi makna narasi tersebut terhadap yang bersangkutan.
“Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang akan berada ditengah untuk ikut menjaga adab dan adat serta keamanan dan ketertiban masyarakat kota Tanjungpinang,” ujar Yudi menambahkan.
Kami berharap, bahkan seluruh komponen masyarakat tentu mendambakan suasana yang aman, nyaman dan kondusif, oleh karena itu setiap individu bisa lebih santun, arif dan bijaksana dalam menggunakan media sosial, imbaunya.
Setelah bertemu Panglima Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang, Tohar Fahlevy kepada regionalnews.id menjelaskan yang pertama maksud kedatangannya adalah untuk menanyakan alasan pemanggilan Vetro dan kenapa Vetro harus meminta maaf.
Tohar juga berharap Vetro juga harus mengkonfirmasi kenapa meminta maaf, namun semua itu kembali kepada Vetro sendiri. Tadi Panglima bilang permintaan maaf Vetro karena kalimat penyerta statusnya membawa nama Akamsi (Anak kampung sini), kendati demikian itu semua kembali ke Vetro. Walau demikian, Tohar berpendapat status Vetro tidak perlu di hebohkan.
Selanjutnya alasan kedua datang ke Balai Hulubalang LAM Kepri Kota Tanjungpinang adalah untuk menceritakan status facebook Rio Onasis yang menghujat dirut BUP Kepri yang akhirnya memakai kalimat ‘bukan perusahaan datuk moyang kau’.
Tohar menjelaskan saya ini sepupu dengan beliau(red, dirut BUP Kepri Awaluddin). Tohar menambah oleh sebab itu saya meminta keadilan dan Rio Onasis juga harus mengklarifikasi pernyataannya.
Hubungan pribadi dia menghujat dirut BUP Awuddin itu sendiri, sementara kalimat yang menarasikan datuk moyang kami yang sudah meninggal itu keluarga kami ramai. Kalau dapat memang saya minta Hulubalang juga menyikapi Rio dengan menshare-share facebook yang berpotensi memancing konflik.
“Yang saya takutkan ini orang penyengat, lama-lama kalau dibiarkan ini akan menjadi polemik yang luar biasa,” ujarnya.
Tohar menambahkan, kalau memang dirut bersalah silahkan menempuh jalur hukum, nah kalau seandainya itu tidak terbukti akan menjadi pencemaran nama baik.
Sementara itu, dihubungi melalui saluran telepon, Jum at 10 Februari 2023, Rio Onasis mengatakan seharusnya kalau memang benar dirut BUP Awaluddin merasa keberatan atas tulisan di status facebook saya, kenapa yang bersangkutan tidak merespon itu langsung kepada saya, kenapa harus melalui Tohar, ujarnya.
Perlu saya jelaskan, narasi status facebook ditulis setelah saya membaca narasi berita pada salah satu halaman media online. Setelah saya baca, saya menarik kesimpulan dan berpendapat jika yang bersangkutan merasa sudah tidak punya kemampuan memimpin BUP ya silahkan mundur dan jangan mengkambinghitamkan dirut BUP Kepri terdahulu, jelasnya.