DAERAHKHAZANAH

Ketua LKKS Kepri Buka Dialog Agama, Dewi Ansar: Acapkali Hak Perempuan dan Anak Terabaikan

146
×

Ketua LKKS Kepri Buka Dialog Agama, Dewi Ansar: Acapkali Hak Perempuan dan Anak Terabaikan

Sebarkan artikel ini
Ketua LKKS Dewi Kumalasari Ansar membuka dialog lintas agama.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar resmi membuka kegiatan Dialog Lintas Agama Provinsi Kepulauan Riau tahun 2022 di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Rabu (21/12).

Kegiatan yang mengusung tema “Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Perspektif Agama” ini diikuti oleh 500 mahasiswa/mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi se-Kota Tanjungpinang.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini diantaranya tokoh agama Islam Ustadzah Siti Habibah, tokoh agama Hindu Ketut Suardita, tokoh agama Budha Parijo, tokoh agama Katolik Romo Agustinus Dwi Pramono dan dari tokoh agama Kristen Protestan Ananda S. Pasaribu serta didaulat sebagai Moderator Sudirman Latif dan Eka Bambang.

Dalam sambutannya, Dewi Ansar menyampaikan masalah perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak di Kepri merupakan hal yang wajib menjadi prioritas. Mengingat berbagai persoalan, baik secara diskriminatif maupun secara kekerasan yang kerap dialami oleh perempuan dan anak yang terabaikan.

Dewi Ansar menjelaskan, jika dilihat hal tersebut dari prespektif agama, dalam setiap agama tentunya menjunjung tinggi martabat wanita dan menempatkan anak-anak sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa dan wajib dijaga dan dilindungi sebagai amanah sang pencipta yang kelak akan dipertanggungjawabkan.

“Oleh karena itu, permasalahan-permasalahan yang dialami oleh perempuan dan anak di Kepri merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat kita tangani bersama, karena pemenuhan hak perempuan dan anak serta melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan merupakan salah satu perwujudan dari misi Provinsi Kepri yang ketiga, yaitu mewujudkan kualitas SDM yang berkualitas, sehat dan berdaya saing dengan berbasiskan iman dan taqwa,” ujarnya.

Selanjutnya, Dewi mengatakan Provinsi Kepri merupakan miniatur Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang saling terhubung yang didalamnya terdapat keberagaman agama, suku adat dan budaya.

Hal ini merujuk pada data yang ada, masyarakat yang mendiami Kepri didominasi oleh Suku Melayu sebanyak 29,97 persen, disusul oleh Suku Jawa sebanyak 22,2 persen, Suku Batak sebanyak 12,43 persen, Suku Minang sebanyak 19,71 persen, Etnis Tionghoa sebanyak 7,70 persen dan sisanya gabungan dari beberapa suku yang saat ini menetap di wilayah Kepri.

Selain itu, dari berbagai keberagaman suku-suku yang mendiami wilayah Kepri ini komposisi agama yang ada di Kepri di Dominasi oleh agama Islam sebanyak 78,19 persen disusul oleh agama Kristen 11,89 persen, Katolik 2,43 persen, Hindu 0,05 persen dan Buddha 7,26 persen.

Jika dihitung dari total jumlah penduduk di Kepri, maka 2/3 diantaranya adalah perempuan dan anak. “Keberagaman ini tentunya memperkaya khasanah agama, adat dan budaya yang ada di Provinsi Kepri, kata Dewi Ansar menjelaskan

Untuk itu, saya menghimbau kepada kita semua agar dapat terus menjaga kerukunan Umat Beragama di Provinsi Kepri,” pesannya. Dewi Ansar menambahkan, pembinaan kehidupan kerukunan beragama di Provinsi Kepri berada dalam kategori baik.

Hal ini dapat dilihat dari Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kepri pada tahun 2021 yang masuk 10 besar Nasional dari 34 Provinsi di Indonesia dengan skor 75,5 persen dan masih diatas skor Nasional yaitu 72,73 persen.

“Untuk itu, saya berpesan kepada semua pihak untuk terus menjaga kerukunan dan persatuan di Kepri, dengan menjaga hal tersebut maka saya yakin dan percaya kita dapat bersama menjawab tantangan-tantangan yang ada di Kepri, salah satu tantangan dalam menangani permasalahan-permasalahan diskriminatif dan kekerasan yang banyak dialami oleh perempuan dan anak pada saat ini,” ungkapnya

Dewi Ansar pun mengucapkan terimakasih kepada jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Batam atas Kontribusinya dalam melakukan kerja nyata untuk upaya perlindungan perempuan dan anak di Provinsi Kepri khususnya Kota Batam.

“Saya juga mengucapkan selamat kepada hadirin semua karena sudah mengikuti Dialog Lintas Agama pada hari ini, semoga kita semua dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan ini dan semoga upaya yang kita lakukan mendapatkan nilai dihadapan Allah SWT, Amin,” tutupnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *