REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari Ansar mengahadiri Kegiatan Malam Puncak Dekranasda Festival (DekraFest) tahun 2022 dan sekaligus menyaksikan Fashion Show Wastra Kepri di Bintan Expo, Tanjungpinang, Kamis (22/9).
Kegiatan Malam Puncak Dekra Fest ini merupakan acara penutupan dari berbagai rangkaian acara yang sudah dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Kepri untuk memperingati HUT Kepri ke-20 tahun 2022 ini.
Fashion Show Wastra Kepri ini menampilkan berbagai hasil karya yang sangat luar biasa dari 8 Desainer kenamaan Provinsi Kepri seperti Herman, Reni Arifin, Teddy Tenri, Lena Syahrani, Agustriono, Waode Lina Sari, Baskoro, Dan TM Pro.
Para desainer tersebut dalam kesempatan ini menampilkan berbagai pakai Batik, Kebaya, Baju Kurung Melayu dipadukan dengan Songket dan Tanjak dan Pakaian Muslim. Kain utama yang dikenakan pada pakai tersebut adalah Batik Lokal Khas Kepri.
Keindahan terpancar saat muda-mudi Kepri melakukan fashion show dengan balutan beragam wastra dari hasil karya para Desainer kenamaan Kepri tersebut.
Dewi Ansar menyampaikan apresiasi kepada Dekranasda Kepri atas penyelenggaraan fashion show kali ini seraya berharap agar desain-desain yang dihadirkan dapat menginspirasi masyarakat Kepri bagaimana berbusana sesuai dengan budaya sendiri.
“Saya harapkan dari kegiatan ini semakin banyak anak muda yang tidak ragu mengenakan pakaian tradisional untuk aktivitas keseharian,” harapanya.
Dewi Ansar menjelaskan bahwasannya fashion show ini digelar sebagai salah satu bentuk kepedulian dalam melestarikan sekaligus mengembangkan kain tenun asli Kepri serta pakem tata rias wajah dan rambut tradisional Kepri.
“Diharapkan pengembangan kain-kain lokal yang ada di Kepri bisa menjadi tolak ukur bagi para kreator busana atau fashion desainer di Indonesia,” ungkapnya.
Dewi mengatakan dengan berpartisipasinya para desainer pada gelaran Fashion Show Wastra Kepri ini, mampu untuk memperkenalkan produk-produk unggulan UMKM Provinsi Kepri terutama produk kain batik ke kancah Nasional maupun Internasional.
“Kami memberikan wadah gratis untuk para desainer Kepri. Harapannya, dengan promosi seperti ini melalui digital platform juga, produk mereka semakin dikenal masyarakat Indonesia dan membangkitkan perekonomian,” imbuhnya.
Terakhir, Dewi Ansar berpesan bahwa Wastra Kepri merupakan aset berharga milik bangsa yang harus terus dilestarikan.
“Wastra Kepri memiliki nilai-nilai filosofis, sudah semestinya kita mengenalnya, agar rasa cinta dan bangga terhadap bangsa tetap tumbuh dan selalu ada dihati, karena pada hakikatnya mencintai Wastra adalah dengan menjaganya, mempelajarinya, memakainya dan melestarikannya,” tutupnya. (*)