
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Ratusan mahasiswa Tanjungpinang berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Halaman Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau.
Unjuk rasa mahasiswa sempat memanas, lantaran rombongan mahasiswa disambut dengan kawat berduri dan pengawalan aparat kepolisian dari Polresta Tanjungpinang, Rabu (31/8/2022).
Salah satu mahasiswa bernama Reza mengatakan bahwa kedatangan mahasiswa ke Gedung wakil rakyat hanya untuk bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan DPRD untuk membahas rencana kenaikan harga BBM.
“Kami datang untuk menyuarakan suara masyarakat dengan niat dan tujuan yang baik, tapi kenapa disambut dengan kawat berduri dan barikade pagar betis personil kepolisian,” ujar Reza.
Mahasiswa menilai, rencana kenaikan BBM sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, apalagi masyarakat nelayan. Selain itu, kita juga tinggal di daerah kepulauan, dimana hampir seluruh kebutuhan masyarakat mesti menggunakan moda transportasi laut, nah jika BBM naik maka otomatis seluruh kebutuhan akan ikut naik.
“Mayoritas masyarakat Kepri berprofesi sebagai nelayan, tentu sangat membutuhkan BBM, jika BBM maka mereka tidak akan bisa mencari ikan di laut dan otomatis mata pencaharian mereka akan ikut terganggu,” pungkasnya.
Demo Mahasiswa Tak bisa Bertemu Unsur Pimpinan maupun Anggota DPRD Kepri
Presiden Mahasiswa UMRAH Tanjungpinang, Kepri, Alfi Riyan mengaku kecewa dengan anggota DPRD Kepri. Pasalnya, tidak satupun anggota DPRD yang berniat menemui mahasiswa.
“Kedatangan kita tidak diterima dan tidak disambut dengan baik. Padahal, kita hanya menyampaikan aspirasi masyarakat Kepri, soal rencana kenaikan harga BBM,” ujar Alfi.
Dalam aksi unjuk rasa ini, kata Alfi para pendemo sempat mendapatkan sikap yang dinilai kurang baik dari aparat penegak hukum, yang melakukan pengamanan.
Alfi menegaskan pihaknya akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kepri ini. “Yang jelas mosi tidak percaya dengan DPRD. Kita akan lakukan aksi jilid 2, dengan masa yang banyak,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu mengatakan ada 310 personel yang dikerahkan, untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini.
“Ada dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP. Pengamanan ini juga berjalan dengan baik,” kata Kombes Heribertus.
Ia menjelaskan, para pendemo hendak bertemu dengan anggota DPRD Kepri, untuk menyampaikan aspirasi masyarakat soal rencana kenaikan harga BBM. Namun, kata dia saat ini semua anggota DPRD sedang melakukan reses dan tidak ada ditempat.
“Sudah kita sampaikan, bahwa anggota DPRD lagi reses, jadi tudak bisa dipertemukan. Mereka minta, agar Pemerintah meneliti kembali, sebelum menaikan harga BBM,” tutupnya.
Sementara Kabag Umum dan Kehumasan DPRD Kepri, Isnaini Bayu Wibowo membenarkan bahwa seluruh Anggota DPRD sedang melakukan reses dimasing-masing dapil. “Resesnya tinggal 4 hari saja,” tukasnya. (*)