EKONOMITANJUNGPINANG

HUT RI Ke-77, Pedagang Bendera Musiman Ramai di Tanjungpinang

260
×

HUT RI Ke-77, Pedagang Bendera Musiman Ramai di Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Momentum Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-77 di manfaatkan pedagang bendera musiman untuk meraup rupiah di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Pedagang menjejerkan bendera merah putih dan umbul-umbul dengan tali dan tiang berbahan kayu. Pedagang bendera juga menyediakan bendera berukuran kecil untuk dipasang di kenderaan bermotor.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, pedagang mulai membuka lapak benjualan bendera mulai dari awal Agustus hingga pertengahan bulan.

Salah seorang pedagang bendera bernama Aden di Kilometer IV kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang mengatakan bendera, tiang bendera hingga umbul-umbul di jual dengan harga beragam. Kami menjual bendera mulai awal bulan Agustus hingga pertengahan bulan.

“Harga bendera mulai dari Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah. Untuk bendera-bendera tersebut umumnya didatangkan dari Jawa Barat, nah kalau bendera berbahan lebih murah biasanya bersala dari Garut,” pungkasnya.

Aden mengaku menjadi pedagang bendera musiman di jalan A Yani sejak tahun 2011, untungnya lumayan, kalau cuaca lagi bagus kami bisa menjual bendera, umbul-umbul dan tiang bendera sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta kotor.

“Kalau cuaca bagus, rata-rata kami berpenghasilan kotor Rp 1 sampai 3 juta sehari. Tapi kalau hujan seperti kemarin dapat Rp 500.000. Sedangkan untuk keuntungan bersih selama 16 hari berjualan sekitar Rp7 juta hingga Rp8 juta,” ujar Aden.

Menurut Aden jumlah pedagang bendera musiman di Tanjungpinang berjumlah sekitar 50 sampai 60 pedagang. “Banyak yang pedagang dari Garut. Kalau saya orang Tanjungpinang, tinggal di KM 13,” sebutnya.

Ia menambahkan, justru masa pandemi Covid-19 lalu keuntungan pedagang bendera lebih banyak, karena pedagang bendera yang berasal dari luar Tanjungpinang tidak bisa datang karena pengetatan perjalanan antar daerah.

“Saat pandemi tempo hari jualan bendera lumayan bagus, karena saingan berkurang. Pedagang bendera dari luar daerah tidak bisa ke Tanjungpinang,” ketusnya sambil tertawa.

PENULIS: RIFKY    
EDITOR: REDAKSI
0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *