Sebagian warga (hampir separuh survei) menolak sisi kemanusiaan kelompok LGBT.

REGIONAL NEWS.ID, JAKARTA — Lembaga survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC) merilis hasi survei terkait penilaian publik warga Indonesia terhadap Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan Yahudi. Dan bagaimana sikap dan penghargaannya terhadap LGBT dan Yahudi sebagai manusia.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengungkapkan, ada 49,3 persen publik Indonesia yang tidak menilai (LGBT) sebagai perilaku manusia. Dan ada 60 persen Indonesia yang setuju atau sangat setuju dengan pandangan bahwa orang Yahudi wajib dihargai sebagai manusia.
Hal ini dia sampaikan dalam acara Bedah Politik episode ”Apakah Yahudi dan LGBT Dihargai sebagai Manusia?” yang tayang di kanal Youtube SMRC TV, Pada Kamis, (28/7/2022). Menurut Saiful, survei ini menguji apakah semua manusia dihormati, dihargai, diterima, dan setara sebagai sama-sama manusia, atau kalau mereka memiliki predikat tertentu, kemanusiaannya menjadi hilang atau berkurang?
“Seharusnya, dalam konteks humanisme, yang penting dia manusia, apa pun predikatnya, apakah dia kaya atau miskin, beragama atau tidak beragama, atau memiliki orientasi seksual berbeda, mereka adalah manusia,” ujar Saiful.
Dalam survei SMRC ini, ada dua kasus yang diuji. Pertama, seberapa setuju atau tidak setuju dengan pendapat bahwa LGBT wajib dihargai sebagai manusia? Sebanyak 44,5 persen menyatakan setuju dan sangat setuju. Kemudian, yang menyatakan tidak atau sangat tidak setuju sebanyak 49,3 persen.
Aksi tolak LGBT di depan Kantor Wali Kota Depok. Aksi ini mengecam Komnas HAM yang mendukung LGBT dan mendukung Wali Kota Depok untuk melarang kegiatan LGBT di Depok.
SUMBER: INTERNET
EDITOR: REDAKSI