KHAZANAH

Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Jamaah Furoda Ingin Uangnya Kembali

238
×

Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Jamaah Furoda Ingin Uangnya Kembali

Sebarkan artikel ini

Jamaah haji furoda tidak mendapatkan visa sehingga gagal berangkat.

Dokumen haji. Puluhan jamaah haji furoda dari Jannah Firdaus Tour & Travel menuntut pengembalian uang atau refund setelah dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci Makkah tahun ini.

REGIONAL NEWS.ID, JAKARTA — Puluhan jamaah haji furoda dari Jannah Firdaus Tour & Travel menuntut pengembalian uang atau refund setelah dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci Makkah tahun ini. Mereka gagal berangkat lantaran visa haji furoda dari Kerajaan Arab Saudi tidak terbit.

Salah satu jamaah yang gagal berangkat, Ramdani menceritakan awalnya mendapatkan informasi penundaan keberangkatan haji furoda dari Jannah Firdaus pada 26 Juni 2022 lalu. Alasannya, terlalu besar risikonya jika jamaah tidak mendapatkan tiket pesawat ketika dipaksakan berangkat di tanggal 2 atau 3 Dzulhijjah.

Ramdani mengatakan, perusahaan itu mengumumkan bahwa bagi jamaah yang enggan membayar otomatis akan ditunda keberangkatannya tahun depan. Sementara, jamaah yang memilih pergi tahun ini pun tidak dijamin 100 persen akan mendapatkan visa. Karena itu lah fokus jamaah saat ini adalah mendapatkan refund.

“Pada fase ini beberapa jamaah sudah mulai minta refund 100 persen. Tapi, bisa dicek pada pengumuman (dari perusahaan), tidak ada info adanya refund 100 persen,” ujar Ramdani.

Anehnya, jamaah yang ingin berangkat tahun ini harus menyetor biaya tambahan 2.000 dolar AS atau sekitar Rp 29.500.000 sebelum visa keluar. Adapun Ramdani sendiri mendaftar untuk dua orang. Pertama dirinya, yang memilih paket VIP senilai 17.500 dolar AS dan salah satu anggota keluarganya untuk paket ekonomi sebesar 13 ribu dolar AS.

“Kami diminta menyetor maksimal keesokan harinya. Para jamaah kalang kabut mencari uang sebanyak itu dalam semalam. Karena diinfo kalau enggak setor, enggak diproses visanya,” ucap Ramdani.

Di tengah keputusasaan yang melanda jamaah, pada 5 Juli 2022, Jannah Firdaus kembali mengeluarkan pengumuman. Kali ini, ditetapkan bahwa jamaah yang tidak mendapatkan visa haji furoda dinyatakan batal berangkat tahun ini.

Dalam pertemuan yang digelar secara tertutup, Janmah Firdaus kemudian memberikan tiga opsi. Pertama, penundaan keberangkatan hingga tahun depan tanpa refund, dan biaya keberangkatan tidak mengalami penambahan. Kedua, perusahaan menahan 7.000 dolar AS sebagai uang muka tahun depan. Ketiga, dana 7.000 dolar AS milik jamaah yang mengajukan refund ditahan hingga Jannah Firdaus mendapatkan jamaah baru.

“Masa iya kita disuruh jadi marketing Jannah Firdaus? Dalam opsi itu tidak ada sama sekali soal refund 100 persen. Padahal di MoU awal jelas-jelas ada,” kata Ramdani.

Calon jamaah haji furoda lainnya, Muhammad memutuskan tidak berangkat dan memilih pengembalian uang. Dia menceritakan bahwa pada 29 Juni 2022 pihak perusahaan mengklaim telah mendapatkan kuota visa untuk memberangkatkan seluruh jamaah. Namun, jamaah dihadapkan pada dua opsi.

“Keputusan manajemen tidak fair ya. Jamaah dihadapkan pada dua pilihan saja, pergi tahun ini atau menunda tahun depan dan DP tersimpan. Padahal, sebelumnya sudah ada keputusan menunda haji furoda tahun ini dan jamaah dapat melakukan proses refund 100 persen,” jelas Muhammad saat dihubungi lebih lanjut pada Jumat (8/7/2022) mewakili enam jamaah lainnya yang bernasib sama.

Muhammad menambahkan, perubahan dari pihak manajemen yang begitu cepat ini membuat jamaah bingung dan khawatir uangnya tidak akan kembali. Menarik DP sebelum adanya perubahan keputusan baru lagi dari manjemen adalah pilihan terbaik.

Pengalaman senada juga dialami Krisna Dewanti. Pada awal Mei lalu, dia mendaftar haji furoda tahun ini dengan jaminan uang dikembalikan 100 persen, apabila gagal berangkat atau visa tidak terbit.

Pada 29 Juni 2022, Krisna kemudian mendapati kabar bahwa Jannah Firdaus mendapatkan 300 kuota visa. Dia bersyukur karena 113 jamaah haji furoda bisa diberangkatkan seluruhnya.

Pada 2 Juli 2022, di mana Krisna seharusnya berangkat ke Tanah Suci bersama para jamaah haji furoda lainnya, tiba-tiba memperoleh informasi bahwa visanya tidak terbit. Dari 113 yang harusnya berangkat, hanya 70 jamaah yang diterbangkan.

“Begitu visa tidak dapat, saya bilang minta refund, karena sesuai MoU kalau visa tidak terbit saya bisa minta hak saya,” kata Krisna.

Krisna berharap selanjutnya pihak Jannah Firdaus berkenan mengembalikan uang jamaah yang gagal berangkat. Atau paling tidak, lanjut Krisna, perusahaan memberikan kejelasan terkait pencairan uang jamaah.

“Saya ingin enggak usah ribut-ribut. Balikin aja uang kami. Saya hanya ingin hak-hak saya dikembalikan,” jelas Krisna.

Dikonfirmasi lebih lanjut, CEO Jannah Firdaus, Wael Ahmad menyatakan bahwa pihaknya mempersilakan jamaah yang ingin melakukan refund. Menurut dia, pihaknya telah memberikan beberapa solusi untuk jamaah haji furoda yang tidak bisa berangkat.

Dia menjelaskan, setidaknya ada 30 persen jamaah haji furoda dari Jannah Firdaus yang gagal berangkat tahun ini, dengan alasan kuota visa. “Alhamdulillah kami travel terbanyak kirim jamaah tahun ini dengan visa haji furoda. Yang belum berangkat hanya 30 persen karena adanya keterbatasan kuota dari pemerintah Saudi arabia,” ujar Wael kepada Republika.co.id, Sabtu (9/7/2022).

“Alhamdulillah kita kasih beberapa solusi untuk 30 persen jamaah tersebut yaitu bagi yang mau reschedule ke tahun depan dipersilahkan dan bagi yang mau refund juga dipersilahkan,” kata dia.

SUMBER: INTERNET  
EDITOR: REDAKSI
0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *