TANJUNGPINANG

Kejati Kepri Tetapkan GM PT Persero Batam Tersangka Korupsi

185
×

Kejati Kepri Tetapkan GM PT Persero Batam Tersangka Korupsi

Sebarkan artikel ini
Kantor Kejati Kepri, Jalan Raya Senggarang, Tanjungpinang

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau menetapkan General Manager (GM) Pemasaran PT. Persero Batam inisial A sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan anggaran kerja dalam pembayaran pajak kendaraan dan alat berat PT. Persero Batam 2012-2021.

“Tersangka A disangkakan melanggar Pasal 2 ayat 1, subsider Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” jelas Kasi Penkum Kejati Kepri Nixon Andreas Lubis, Rabu (15/6/2022).

Dia menjelaskan, dalam periode 2012-2021 perusahaan PT. Persero Batam telah melakukan pembayaran premi asuransi aktiva berupa bangunan, kendaraan dan alat berat sebesar Rp7,1 Miliar.

Kemudian terdapat ketidakwajaran pembayaran premi asuransi kendaraan dan alat berat tahun 2012-2021 Diantaranya terdapat kendaraan dan alat berat yang sudah rusak namun tetap diasuransikan serta penetapan nilai ekonomis kendaraan atau alat berat yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan PT. Persero Batam,

“Kemudian perlakuan terhadap biaya akuisisi tidak jelas peruntukannya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, kasus posisi singkat dalam kegiatan penyidikan ini yaitu PT Persero Batam merupakan Badan Usaha Milik Negara didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1973 tanggal 4 Desember 1973 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan dalam Bidang Pengembangan Pulau Batam dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1973 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 2005 tentang Daerah Industri Pulau Batam.

Berdasarkan rekapitulasi pemungutan pajak daerah kendaraan dan alat berat yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Provinsi dari tahun 2012-2021 terhadap PT. Persero Batam terdapat selisih pembayaran.

Antara bukti pengeluaran kas PT. Persero Batam dengan yang dibayarkan dan diterima oleh BP2RD Provinsi Kepri UPTD PPD Batam Center sebesar Rp.846.257.861, dimana nilai kalkulasi berdasarkan data dari akuntansi PT. Persero Batam sebesar Rp.903.201.725.

Dan pembayaran alat berat yang sesuai dengan tarif pajak yang berlaku dan telah diterima oleh BP2RD Provinsi Kepri UPTD PPD Batam Center dengan rincian nilai kalkulasi sebesar Rp.57.403.864.

Bahwa terhadap hal tersebut, Divisi SPI (Satuan Pengawasan Internal) PT. Persero Batam telah melakukan Audit Forensik terkait dokumen pengajuan Permintaan Pembayaran mengenai Pajak Kendaraan Alat Berat pada Tahun 2021 dan berdasarkan hasil wawancara kepada pejabat BP2RD Provinsi Kepri UPTD PPD Batam Center maka ditemukan dokumen yang diajukan yaitu dokumen palsu.

Diantaranya bukti tanda terima pajak yang dipalsukan, pencantuman nama penerima yang salah dalam dokumen tanda terima dan tidak melampirkan NIP (Nomor Induk Pegawai) sebagai pegawai negeri sipil, adanya pemalsuan stempel atau cap BP2RD Provinsi Kepri UPTD PPD Batam Center.

Penulis : Putra Editor : Redaksi

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *