REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Setiap orang memiliki pasangan idamannya sendiri. Ada yang ingin pasangan yang tampan, humoris, hingga punya penghasilan sampai dua digit. Memiliki kriteria pun bukan masalah, bahkan ada perempuan yang lebih tertarik dengan bad boy daripada nice boy buat dijadikan pasangan.
Terlepas dari kriteria, ternyata ada alasan menurut psikolog mengapa banyak perempuan lebih tertarik mengencani laki-laki yang dianggap bad boy daripada yang baik-baik. Berikut lima alasan yang perlu kamu ketahui!
1. Bagian dari ekspresi diri yang tidak bisa disampaikan
Dilansir GOOD HOUSE KEEPING, sosiolog dan seksolog klinis Sarah Melancon mengatakan, kalau perempuan akan tertarik dengan seseorang dengan kualitas hidup yang tidak sama dengan mereka.
Sarah Melancon juga berpendapat bahwa jika kehidupan batin seorang perempuan tidak diungkapkan dengan maksimal, maka ia akan cenderung memilih pasangan yang berbeda darinya. Ini adalah bagian dari ekspresi diri sekaligus pemberontakan batin dari perempuan tersebut.
2. Stereotip bahwa bad boy itu kaya dan berstatus
Dalam berbagai kesempatan, anak nakal digambarkan sebagai sosok yang kaya. Misalnya dalam sinetron, KDrama, sampai novel, stereotip mereka digambarkan seperti Brad Pitt, Drake, dan lelaki tampan nan mapan lainnya.
Selain itu, bad boy juga memancarkan kepercayaan diri, status, kekuasaan, dan kekayaan. Hal ini jelas membuat perempuan tertarik karena memiliki daya tarik yang tak semua orang punya. Sebab hal-hal tadi, perempuan jadi merasa menemukan sosok yang bisa melindungi sekaligus menafkahi mereka.
Meski begitu, terlepas dari status dan kekayaan yang dimiliki oleh bad boy, tak sedikit juga perempuan yang enggan berurusan olehnya. Seperti yang dilansir di laman GROWTH LODGE, seorang psikolog klinis, Jordan Peterson mengatakan bahwa cepat atau lambat, perempuan juga akan merasa dirugikan dari berhubungan dengan bad boy.
3. Adanya fantasi hidup dalam dunia Beauty and The Beast
Psikolog klinis Jordan Peterson juga menyebutkan, bahwa ada hubungan antara keinginan berkencan bersama bad boy dengan film Beauty and The Beast. Umumnya, bad boy tidak menyukai komitmen, tidak percaya cinta sejati, dan buatnya perempuan hanya jadi hiburan. Nah, di sini kemudian timbul keinginan untuk menjinakkan si laki-laki tersebut.
Bisa dibilang, buat perempuan bad boy adalah tantangan dan menjadikan mereka sebagai impiannya, sama seperti kisah Belle dan Pangeran Buruk Rupa, kan? Makanya, banyak perempuan terinspirasi jadi Belle buat menjadikan si bad boy lelaki yang sweet dan nice hanya untuk dirinya.
4. Mengharapkan memiliki anak yang pemberani
Dilansir UP JOURNEY, Karen R. Koenig, seorang psikoterapis berlisensi mengatakan, bahwa ada tujuan evolusi yang diinginkan oleh perempuan. Perempuan memang cenderung menyukai lelaki yang sifat dan perilakunya familier dengannya, seperti sifat yang mirip dengan kakek atau ayahnya. Namun, perempuan akan lebih mudah jatuh cinta pada bad boy karena anggapan mereka sosok yang kuat.
Hal ini diharapkan juga menurun pada anak-anak apabila mereka menikah dan memiliki keturunan bersama si bad boy. Karen mengungkapkan bahwa perempuan seperti ini akan menilai anaknya akan paham mana hal baik dan buruk, tapi juga mengerti kalau menjadi baik tak selalu mengantarkan pada hal yang baik juga.
Karen berpendapat bahwa evolusi adalah tentang mengalahkan peluang. Dalam hal ini, anak yang lahir dari ayah seorang bad boy mungkin akan lebih mudah bertahan dari ancaman apa pun yang menghadang mereka.
5. Merasakan jadi perempuan yang normal dan bahagia
Menurut Orit Krug pada UP JOURNEY, bad boy bisa membuat perempuan baik merasa lebih baik dan normal. Orit Krug berpendapat, bahwa perempuan bersikap baik demi menyenangkan keluarga dan menjadi perlindungan diri atas dirinya supaya disenangi orang lain. Bahkan, ada perempuan baik pernah mengalami peristiwa traumatis, entah oleh keluarga atau pasangannya sendiri.
Buat orang yang pernah mengalami hal yang menyakitkan, gak mudah untuk menumbuhkan perasaan dan keberanian untuk kembali memulai sebuah hubungan. Banyak dari mereka kemudian mengalami hal yang serupa, disakiti. Namun, saat bertemu dengan bad boy, perempuan merasakan penghiburan yang berbeda.
Awal pertemuan, bad boy menjadi diri sendiri tanpa harus berusaha keras membuat perempuan terkesan, drama yang mereka ciptakan juga baru dialami. Bersama dengan lelaki nakal, perempuan akan merasakan kekosongan hati mereka perlahan hilang dan menimbulkan perasaan “kembali normal”.
Setiap orang memiliki hak dan pertimbangannya sendiri dalam memilih pasangan. Pun yang menurut kamu buruk, belum tentu buruk juga buat orang lain. Terlepas bagaimana sikap bad boy, mereka gak selalu buruk dan pasti memiliki kesadaran buat menyenangkan pasangannya.