REGIONAL NEWS.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kasus hepatitis ‘misterius’ yang telah terdeteksi di Indonesia. Ia menjelaskan penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun.
“Penyakit ini menyerang (anak-anak) di bawah 16 tahun, lebih banyak lagi di bawah 5 tahun,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers Senin (9/5/2022).
Untuk itu, Menkes mengimbau agar masyarakat lebih waspada jika gejala dari penyakit hepatitis ini muncul. Jika gejala seperti buang air besar dan demam muncul, Menkes mengimbau agar memeriksakan anak dengan pemeriksaan SGOT dan SGPT.
“Biasanya kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam, nah itu di cek SGPT & SGOT-nya. kalau sudah di atas 100, lebih baik dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelas Menkes Budi.
“Karena, SGPT & SGOT normalnya itu di level 30-an. Kalau sudah naik agak tinggi, sebaiknya diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat,” lanjutnya.
Dikutip dari EMedicineHealth, SGPT SGOT adalah tes darah yang membantu mengetahui fungsi hati atau liver. Cara kerjanya dengan mengukur kadar aspartat aminotransferase dalam darah.
Jika terlalu banyak enzim ini, bisa mengindikasikan adanya masalah seperti kerusakan hati. Umumnya, tes ini dilakukan jika seseorang mengalami gejala-gejala hepatitis B atau C. (Net)