REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Viral warga berdoa di depan Ka’bah. Doa tersebut ditujukan untuk Presiden Indonesia Jokowi. Warga tersebut mendoakan Presiden Jokowi lengser sebelum tahun 2024 agar rakyat tak sengsara dan menderita.
Doa itu ditulis di sehelai kertas dan difoto dengan latar belakang Kakbah. Diduga sosok yang berdoa merupakan orang sedang beribadah di Tanah Suci.
Demikian di-posting di akun Twitter @RadenAlfatih3, Rabu (20/4/2022). “YAA ALLOH … SEGERAKANLAH LENGSERKAN JOKOWI DKK SEBELUM 2024 AGAR RAKYAT INDONESIA TIDAK SENGSARA & MENDERITA,” demikian doa yang tertulis.
Kicauan foto doa itu telah di-retweet 1.300-an kali hingga Jumat (22/4/2022). Pemilik akun @RadenAlfatih3 menulis, “Aamiin” yang berarti “Ya Allah kabulkanlah doa kami.” Kicauan tersebut ramai dikomentari warganet dan jumlah komentar hingga berita ini ditulis telah mencapai 400-an.
Berikut ini sebagian di antaranya. Pemilik akun @agusfaj1090 menulis komentar, “Sengsara nya aja bisa jalan jalan ke tanah suci Nikmat mana lagi yg kau dustakan.”
Pemilik akun @AaHermawan16 menulis komentar, “Jauh jauh ke sono cuma bawa kebencian,,dia pikir Allah gak tahu mana yg busuk mana yg bersih.”
Pemilik akun @Robex36595327 menulis komentar, “Baru kali ini ketemu pemimpin yg menyengsarakan..”
Pemilik akun @gimin3323 menulis komentar, “Tidak sesuai dengan aqidahnya hati busuk, doanyapun jelek & maksa.”
Pemilik akun @wahiidin menulis komentar, “Skrinsut ni utk 2024 nnt wkwkwk, dlu pilpres Ustadz Habsy gitu jg, tp Allah berkehendak lain… Kasian dirimu…”
Pemilik akun @MatchaLoveerss_ menulis komentar, “Jauh jauh ke tanah suci berdoanya kaya begini, ngotorin hati doang wkwkw.” Pemilik akun @jack_dorsiy menulis komentar, “Ketika kamu mengutuk seseorang yg tidak bersalah , maka kutuk tersebut akan terjadi padamu, Karma masih berlaku, saat ini juga, buktikan…”
Pemilik akun @D_N4bil5 menulis komentar, “Coba situ di jaman presiden alm pak harto, berani kgk.” Demikian dijelaskan dalam artikel yang dilansir melalui laman resmi Majelis Ulama Indonesia atau MUI.
Artikel itu ditulis Wasekjen MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Badriyah Fayumi dengan judul “Doa yang Buruk, Doa yang Terlarang”.
Rasulullah SAW sangat tegas melarang Muslim mendoakan hal buruk kepada diri sendiri, orang lain, maupun benda.
Pada sebuah hadits riwayat Muslim, dari Jabir bin Abdullah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاتدعوا على انفسكم ولا تدعوا على اولادكم ولا تدعوا على اموالكم لا توافقوا من الله ساعة يساءل فيها عطاء فيستجيب لكم
“Janganlah kalian berdoa buruk terhadap dirimu sendiri, janganlah kalian berdoa buruk terhadap anak-anakmu, dan janganlah kalian berdoa buruk terhadap harta bendamu. Janganlah (berdoa buruk karena bisa saja) kalian menepati suatu saat di mana Allah diminta memberikan sesuatu pada saat tersebut lalu Allah mengabulkan permintaan kalian itu.”
Rasulullah SAW secara terang-terangan juga melarang doa untuk perbuatan dosa dan doa untuk memutus silaturahim kepada sesama. Rasulullah menegaskan bahwa doa seperti tidak akan dikabulkan Allah SWT.
“Doa seorang hamba itu akan selalu dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutus tali kasih sayang (persaudaraan/persahabatan), selama ia tidak terburu-buru (mau segera terkabul)…”
Rasulullah berulangkali memberi contoh mengesankan bahwa beliau selalu mendoakan baik, bahkan kepada yang menyakiti dan menghinanya.
Saking tidak pernahnya Rasulullah SAW mendoakan keburukan kepada orang-orang yang bersikap buruk kepadanya, Malaikat sampai bersedih. Malaikat justru menyatakan siap membinasakan penduduk Thaif jika Rasulullah mau memohon doa kepada Allah SWT.
Bukannya menuruti tawaran malaikat, Rasulullah SAW justru semakin mendoakan kaum yang banyak menyakitinya. “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengerti,” pinta Rasulullah.
Apa yang dicontohkan Rasulullah SAW itu adalah keagungan akhlak luar biasa. Maka, kalau kita mengaku sebagai umat Muhammad dan menjadikan Nabi sebagai suri teladan yang baik, tidak semestinya kita mengumbar doa buruk kepada siapapun dan apapun.
Apalagi jika orang atau barang yang kita anggap jelek, ternyata tidak seperti itu di hadapan Allah SWT.
Doa buruk tadi malah bisa berbalik kepada pengirim doa. Rasulullah SAW bersabda:
ما من عبد مسلم يدعو لاخيه بظهر الغيب الا قال الملك : ولك بمثل. رواه مسلم عن ابى الدرداء رضي الله عنه
“Tidaklah seorang hamba muslim yang mendoakan saudaranya di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) kecuali malaikat berkata,” Dan doa yang sama untukmu.” (HR Muslim dari Abu Darda’ RA).
Seorang Muslim yang mendoakan saudaranya dengan penuh kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kembali kepadanya. Hal yang sama juga berlaku jika seorang Muslim mendoakan buruk kepada saudaranya.
Melantunkan doa-doa kebaikan adalah wujud kebaikan hati dan kemuliaan budi. Doa-doa jelek yang muncul dari diri kita sebenarnya hanya letupan nafsu amarah akibat lepas kendali.
Doa-doa buruk berlandaskan hawa nafsu, amarah, serakah, ingin berkuasa, angkara murka seperti itu tidak layak kita mintakan kepada Allah SWT.(Net)
(Sumber Serambinews.com))