REGIONAL NEWS.ID,TANJUNGPINANG – Millenium Challenge Corporation (MCC) melalui program compact-2 telah berkonsentrasi untuk menjadikan kepulauan riau menjadi sasaran hibah yang bersifat time bond, selain kepri, lima provinsi lain seperti Sulawesi Utara (Sulut), Sumatera Selatan (Sulsel), Riau dan Bali termasuk penerima dana tersebut.
Program ini akan membantu pembiayaan infrastruktur di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan pengembangan wilayah Kota Tanjungpinang.
MCC merupakan lembaga bantuan Amerika Serikat (AS) untuk membantu perjuangan melawan kemiskinan global.
Dana yang disalurkan MCC bersumber dari pembayaran pajak warga AS untuk memberi manfaat bagi negara-negara sedang berkembang, MCC didirikan oleh Kongres AS pada Januari 2004 silam.
Sedangkan Program Compact adalah program kerja sama antara MCC dengan suatu negara untuk mendanai proyek-proyek spesifik selama 5 tahun yang ditargetkan untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada Desember 2018, Dewan Direksi MCC memutuskan, bahwa Indonesia terpilih untuk dapat menerima Hibah MCC untuk Program Compact kedua.
Kementerian PPN/Bappenas telah ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia sebagai koordinator mitra MCC dalam tahap perencanaan Program Compact kedua ini. Di Kepri sendiri, pengembangan Pelabuhan Kuala Riau,
Kota Tanjungpinang, menjadi proyek strategis yang diajukan untuk dibiayai pembangunan infrastrukturnya melalui Program Compact-2 ini.
Pelabuhan Kuala Riau, selama ini dikenal sebagai masyarakat dengan nama Pelantar I dan Pelantar II. Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, bahwa pengembangan Pelabuhan Kuala Riau yang merupakan integrasi Pelantar I dan II adalah bagian komprehensif dari kota Tanjungpinang.
“Selama ini, digunakan untuk kepentingan logistik masyarakat, dan kondisinya sudah sangat padat dengan alur lalu lintas, dan hanya satu jalur, tujuan integrasi adalah untuk memudahkan alur logistik yang selama ini dwelling time-nya memakan waktu rata-rata satu minggu” papar Ansar, pada Rapat dan Presentasi Program Compact-2 MCC di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Kamis (7/4/2022).
Kemudian, Ansar juga mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) dan Pelabuhan Penyeberangan Pulau Penyengat, yang berdekatan, akan semakin terintegrasi, jika pengembangan Pelabuhan Kuala Riau ini terealisasi.
“Maka, Pelabuhan Kuala Riau ini, kalau nanti MCC bersama kita mengembangkannya, maka, akan menjadi pelabuhan terintegrasi yang bisa melengkapi semua kebutuhan-kebutuhan pelayaran,” ungkap Ansar.
Ansar juga mengungkapkan komitmennya dalam program ini, dengan kesiapan pemprov kepri melengkapi seluruh persyaratan yang diperlukan, dan siap memberikan keterangan, terkait masukan dan pertanyaan dari pihak MCC.
“Agar tepat sasaran, tepat guna, dan bermanfaat. Kalau ini dibangun dengan komprehensif, bisa menjadi workway masyarakat dan menambah performance Kota Tanjungpinang,” tutup Ansar.
Sementara, Environmental and Social Associate Director MCC Jason Jones menyampaikan, saat ini hibah Compact tersebar di 24 negara di seluruh dunia dan kebanyakan dari Afrika. Tujuannya adalah untuk pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.
“Dana compact akan cair di awal 2024, dan akan ada tenggat 5 tahun yang sangat ketat, sehingga harus berakhir di 2029. Namun, sebelum cair akan ada dana pra compact, yang dapat digunakan untuk kepentingan, seperti studi kelayakan” ujar Jason.
Rapat dihadiri juga oleh Transport Senior Director MCC Yohanes Abebe, Team Leader Konsultan IMC Robert Hardy, Direktur KSP Bilateral Direktorat Bappenas Kurniawan Ariady dan jajaran, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi Vertikal Provinsi Kepri.
Editor : Redaksi