REGIONAL NEWS.ID,TANJUNGPINANG – Hari ketiga puasa Ramadhan, harga komoditas seperti cabe mulai merangkak naik di beberapa pasar dan kios di Kota Tanjungpinang.
Menurut informasi, pasokan cabe dari luar daerah terlihat belum sampai di Tanjungpinang, akibatnya stok cabe dipasaran kosong, karena itu, harga jenis cabe lokal dipasaran mengalami kenaikan.
Minimnya pasokan bahan pangan dan komoditas pertanian di wilayah Tanjungpinang dibenarkan oleh salah seorang pedagang Pasar.
Pedagang Bintan Centre, Boru Pangaribuan mengatakan dalam 2 sampai 3 hari ini tidak adalagi pasokan cabe dan sayur dari Sumatera, Jawa dan Padang, Selasa (5/4/2022).
“Karena pasokan berhenti, kami hanya bisa menjual cabe dari petani lokal,”ujarnya.
Sementara cabe yang berasal dari petani lokal jumlah tidqk begitu banyak, hal itu dapat di lihat dari jumlah kios dan pedagang yang bisa berjualan cabe, katanya
Ia menjelaskan, untuk harga cabe rawit setan yang sebelumnya dijual dengan harga Rp50 ribu per kilo, sekarang harganya naik menjadi Rp65 ribu per kilonya.
Sementara untuk cabe rawit biasa, sebelumnya dijual senilai Rp38 ribu per Kg sekarang dijual dengan harga Rp50 ribu per Kg. Selain itu, harga cabai merah dijual di harga Rp50 Ribu per kilogramnya, tuturnya.
“Kalau untuk cabe hijau masih tergolong normal, masih di harga Rp25 ribu per kilo. Hanya daya beli untuk komoditas ini tidak sebanyak cabe rawit dan cabe merah,” jelasnya.
Pangaribuan menuturkan belum bisa memberikan kepastian kapan pasokan cabe dan sayur mayur akan tiba di Tanjungpinang, pedagang masih menunggu informasi kapan pasokan luar daerah akan sampai, katanya.
“Kami berharap pasokan untuk komoditas pangan maupun cabe cepat sampai, karena pedagang tidak bisa mengandalkan cabe lokal,” tandasnya.
Rahmi pedagang di salah satu kios pasar Bintan Centre mengutarakan kalau tak mendapatkan pasokan cabe lokal untuk di jual.
“Cabai tak banyak, ini sisa cabe semalam, inipun tak sampai 2 kilo. Hanya ada cabe rawit, sedangkan cabe jenis lain kosong,” pungkasnya.
Katanya selama ramadhan ada trend borong cabe dari konsumen, karena trend itu cabe di pasar cepat habis.
“Sehari menjelang puasa kemarin banyak yang borong cabe, bahkan pembeli dari pulau sudah banyak yang melakukan pemesanan,” bebernya.
Salah seorang ibu rumah tangga juga kaget melihat stok cabe yang cepat habis.
“Semalam cabe masih terlihat banyak, nah sekarang saya hanya bisa membeli cabe yang tersedia dari petani lokal, itupun jumalahnya tidak banyak,” tukasnya.
Editor : Rachmat Nst