REGIONAL NEWS.ID.ANAMBAS – Komitmen Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) dalam mengembangkan potensi pariwisata semakin jelas. Dengan adanya usulan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Induk Pembangunan Kepariwisataan.
Usulan ranperda itu pun telah dibahas bersama dalam rapat kerja dengan Panitia Khusus (Pansus) DPRD KKA, di Lantai II gedung DPRD beberapa waktu yang lalu.
Terkait usulan ranperda itu, Ketua Pansus Amat Yani turut memberikan catatan. Seperti tidak terlibatnya hubungan masyarakat terkait budaya melayu, adat istiadat, kuliner dalam pengembangan pariwisata di Anambas.
“Dari kajian para tenaga ahli itu, saya sampaikan bahwa selama ini kecil sekali peluang masyarakat terlibat dalam pengembangan pariwisata.
Untuk itu ke depan hal ini bisa terangkum dalam aturan dan ketentuan yang telah disepakati bersama,” ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, catatan lain yang juga perlu diperhatikan oleh Pemda ialah rendahnya objek identifikasi pariwisata untuk memenuhi kunjungan wisatawan ke Anambas.
“Alhamdulillah persoalan ini juga sudah dikaji, bahwa ada 263 identifikasi tempat-tempat wisata di Anambas nanti yang berpotensi untuk dikembangkan,” ucapnya.
Kemudian, rendahnya kontrol dan evaluasi pariwisata daerah serta rendahnya komitmen transparansi harga akhirnya membentuk preseden buruk dari wisatawan.
“Keinginan kita dengan adanya ranperda ini dapat seperti daerah lain seperti Borobudur, Labuan Bajo Mandalika serta Bali yang pertumbuhan pariwisatanya begitu cepat,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemkab Anambas untuk mengajukan kawasannya sebagai otorita pariwisata.
“Ada 5 daerah otorita pariwisata di Indonesia saat ini dan semoga Anambas bisa termasuk satu di antaranya. Kita akan coba dorong pemda untuk silaturahim ke Kementerian Pariwisata mendiskusikan hal itu,” ungkapnya.
Dengan majunya pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas, ia berharap dapat menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah dan sekaligus turut andil dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
