NATUNA

Ketua HNSI Natuna Sesalkan Insiden Pengusiran Nelayan di Perairan Subi

11
×

Ketua HNSI Natuna Sesalkan Insiden Pengusiran Nelayan di Perairan Subi

Sebarkan artikel ini
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Natuna, Hendri.

REGIONAL NEWS.ID, NATUNA — Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Natuna, Hendri, menyesalkan insiden pengusiran sesama nelayan yang terjadi di wilayah perairan Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Peristiwa itu dinilai mencederai semangat kebersamaan antar nelayan di daerah tersebut. Insiden itu terjadi ketika sejumlah nelayan asal Pulau Ranai mencari gurita di perairan Subi.

Kedatangan mereka mendapat penolakan dari sebagian nelayan setempat yang menganggap wilayah itu sebagai daerah tangkapan tradisional mereka.

Menanggapi hal itu, Hendri menegaskan bahwa laut di wilayah Kabupaten Natuna merupakan ruang tangkap bersama bagi seluruh nelayan Natuna.

Ia menilai, tidak ada aturan yang melarang nelayan dari satu wilayah untuk melaut di wilayah lain selama masih berada di kawasan perairan kabupaten yang sama.

“Yang disebut kearifan lokal itu bukan melarang orang melaut, tetapi lebih kepada pengaturan waktu tangkap atau ukuran hasil tangkapan yang diperbolehkan. Jadi, tidak boleh ada tindakan pengusiran seperti itu,” ujar Hendri, di Ranai, Senin (27/10/2025), dilansir sijori today. 

Hendri menjelaskan, laut merupakan sumber kehidupan yang dianugerahkan Tuhan untuk dimanfaatkan bersama. Karena itu, setiap nelayan di Natuna seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mencari nafkah tanpa dibatasi oleh sekat wilayah.

“Kalau laut diblok-blok seperti itu, kasihan desa-desa yang tidak memiliki laut. Gurita ini rezeki tahunan, hanya muncul sekali setahun. Bahkan bukan hanya nelayan, petani pun ikut mencari ketika musimnya tiba,” kata dia.

Ia berharap insiden di Subi menjadi yang terakhir dan tidak terulang pada musim tangkap berikutnya. HNSI Natuna, lanjut Hendri, mengimbau agar semua pihak mengedepankan musyawarah jika terjadi perbedaan pendapat di lapangan.

“Mari kita jaga solidaritas dan persaudaraan antar nelayan Natuna. Laut adalah milik bersama, jangan sampai perbedaan wilayah membuat kita terpecah,” ujar Hendri menutup.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *