LINGGA

Warga Cukas Hadang Alat Berat PT Hermina Jaya di Lingga

18
×

Warga Cukas Hadang Alat Berat PT Hermina Jaya di Lingga

Sebarkan artikel ini

Perusahaan Dituding Ingkar Janji Kompensasi, Situasi di Pelabuhan TBJ Memanas

Aktifitas loding material bouksit PT Hermina Jaya (foto:dok)

REGIONAL NEWS.ID, LINGGA — Ketegangan kembali terjadi di Pelabuhan Jety milik PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) di Dusun Cukas, Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Selasa (21/10/2025) malam. 

Puluhan warga menghadang alat berat milik PT Hermina Jaya (HJ), perusahaan tambang bauksit yang hendak beroperasi kembali di wilayah tersebut.

Aksi spontan warga itu muncul sebagai bentuk kekecewaan atas sikap perusahaan yang dianggap ingkar janji terhadap kesepakatan sebelumnya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Metro Batam.com, PT Hermina Jaya pernah menjanjikan kompensasi sebesar Rp5 juta untuk setiap kali kegiatan pemuatan bauksit di pelabuhan, namun realisasinya tidak sesuai.

“Sudah sepuluh kali pemuatan, tapi yang dibayar hanya Rp30 juta dari seharusnya Rp50 juta. Sisanya belum pernah dibayar,” ujar salah seorang warga Cukas yang enggan disebutkan namanya.

Selain masalah kompensasi, warga menilai perusahaan juga tidak mematuhi ketentuan penggunaan jety milik PT TBJ dan mengabaikan kearifan lokal masyarakat sekitar. 

“Penggunaan pelabuhan tersebut sebelumnya juga sempat menjadi sorotan publik karena diduga tidak sesuai prosedur perizinan,” ujar salah satu sumber informasi regionalnews.id dilapangan.

Sebagai bentuk penolakan, warga menutup akses pelabuhan dan menghadang alat berat yang hendak diturunkan dari kapal tongkang. Mereka menegaskan tidak akan mengizinkan aktivitas pertambangan dilanjutkan sebelum perusahaan menyelesaikan kewajiban terhadap masyarakat.

“Kami menolak keras alat berat masuk lewat desa kami. PT Hermina sudah melanggar janji,” tegas salah satu warga di lokasi kejadian.

Informasi yang diperoleh menyebutkan kapal tongkang yang membawa alat berat telah bersandar di Pelabuhan TBJ sejak Selasa siang dan mulai beraktivitas sekitar pukul 18.00 WIB. 

Situasi sempat memanas, namun aparat kepolisian dan TNI segera datang untuk melakukan pengamanan dan menenangkan emosi warga.

Terkait peristiwa ini, media ini berusaha untuk memperoleh validasi informasi dari managemen PT Hermina Jaya.

Warga bahkan mendesak agar setiap aktivitas pertambangan di wilayah Bunda Tanah Melayu berjalan sesuai ketentuan hukum dan tetap menghormati nilai-nilai sosial masyarakat setempat.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *