
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan lahan seluas 6.643 meter persegi di kawasan Gurindam 12, Tanjungpinang, kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Lahan tersebut akan dikembangkan menjadi Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata, yang difokuskan untuk memperkuat ekosistem wisata halal dan ekonomi kreatif di daerah itu.
Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana, di sela kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Kamis (16/10/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Ketua TP-PKK Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepri.
Pulau Penyengat Jadi Kawasan Wisata Halal
Dalam kunjungan itu, Menteri Widiyanti bersama rombongan meninjau potensi wisata religi dan budaya di Pulau Penyengat yang dikenal sebagai ikon sejarah peradaban Melayu.
Kemenparekraf juga menyerahkan sertifikat halal bagi 438 produk pelaku UMKM di Pulau Penyengat sebagai bagian dari program penguatan ekonomi halal nasional.
Lahan seluas 6.643 meter persegi dengan nilai perolehan Rp 4,88 miliar itu akan dimanfaatkan untuk membangun Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata. Fasilitas tersebut diharapkan menjadi ruang kolaborasi, inovasi, dan etalase produk kreatif unggulan daerah.
Ansar Ahmad: Penyengat, Simbol Sejarah dan Kebangkitan Ekonomi Halal
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dalam mengembangkan Kepulauan Riau sebagai daerah unggulan wisata halal dan budaya Melayu.
“Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di Indonesia. Setelah pandemi, angka kunjungan terus meningkat. Hingga Agustus 2025, kunjungan sudah mencapai 1,2 juta wisatawan dan kami optimistis menembus dua juta hingga akhir tahun,” ujar Ansar.
Menurutnya, Pulau Penyengat bukan hanya destinasi wisata religi, melainkan juga pusat sejarah lahirnya bahasa persatuan Indonesia melalui karya monumental Raja Ali Haji, Gurindam 12, serta tata bahasa Melayu modern.
“Melalui penguatan wisata halal dan kuliner halal, kami ingin Kepri menjadi etalase ekonomi baru yang berdaya saing global,” kata Ansar.
BPJPH: Halal untuk Semua
Sementara itu, Kepala BPJPH Haikal Hasan menekankan bahwa konsep halal kini telah menjadi simbol kualitas, kebersihan, dan transparansi yang diakui secara global.
“Dunia kini menerima bahwa halal is for all. Di Rusia, Amerika, Korea, hingga China, produk halal menjadi simbol mutu tinggi,” ujarnya.
Haikal juga mengapresiasi dukungan Pemprov Kepri dan Gubernur Ansar Ahmad yang konsisten menjadikan Pulau Penyengat sebagai ikon wisata halal Indonesia.
“Pulau ini bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga simbol komitmen Indonesia terhadap wisata halal yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Kemenparekraf Dorong 1.500 Desa Wisata Bersertifikat Halal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa program penguatan wisata halal dan sertifikasi produk UMKM telah menunjukkan hasil konkret di berbagai daerah.
“Sejak Juli 2025, kami melaksanakan program sertifikasi halal di 20 desa wisata pilot project, termasuk Pulau Penyengat. Hingga pertengahan Oktober, sebanyak 438 produk UMKM di sini telah bersertifikat halal,” katanya.
Menurut Widiyanti, program tersebut akan diperluas ke 1.500 desa wisata di 15 provinsi sebagai bagian dari penguatan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
“Langkah ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama wisata ramah Muslim di dunia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujarnya.
Widiyanti menambahkan, Pulau Penyengat memiliki nilai sejarah dan religius yang kuat sehingga dinilai tepat sebagai lokasi pengembangan pusat wisata halal.
“Pulau Penyengat adalah warisan sejarah dan kini menjadi simbol halal tourism Indonesia. Kami berharap kerja sama ini menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tutupnya.