
REGIONAL NEWS.ID, BATAM – Aksi kriminal dengan modus cash on delivery (COD) kembali memakan korban di Batam. Kali ini, seorang warga bernama Febi Febriyani tak hanya kehilangan ponsel, tetapi juga mengalami kekerasan fisik dari komplotan pelaku yang berjumlah tujuh orang. Ironisnya, salah satu pelaku bahkan mengaku sebagai anggota polisi, membuat korban takut untuk melawan.
Kejadian ini bermula dari transaksi COD yang disepakati antara korban dan pelaku di Halte Kepri Mall, Rabu, 4 Juni 2025. Namun alih-alih menerima pembayaran, korban justru diminta masuk ke dalam mobil pelaku dengan dalih akan menuju ATM. Tanpa disadari, korban dibawa jauh ke daerah Punggur, dan di dalam mobil, enam pelaku lainnya langsung menyerang korban secara brutal serta merampas ponselnya.
“Korban sempat takut melawan karena salah satu dari mereka mengaku sebagai anggota polisi,” ujar Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin dalam konferensi pers, Selasa (10/6/2025) malam.
Korban kemudian diturunkan di kawasan Batamkota dalam kondisi trauma. Tak butuh waktu lama, Tim Jatanras Polresta Barelang melakukan penyelidikan cepat. Pada Selasa malam, polisi berhasil menangkap seorang pelaku bernama Syofandri di sekitar Hotel Utama. Ia diketahui sebagai penadah ponsel hasil rampasan.
Dari pengakuan Syofandri, polisi membekuk tiga pelaku lainnya, yaitu Rizky Putra (26), Kurniasih (32, istri Rizky), dan Satna Delviana (30) di sebuah kos-kosan di Tanjung Pantun, Jodoh. Petugas juga menyita tiga unit ponsel dari tangan pelaku.
Meski begitu, empat pelaku lainnya, termasuk yang berpura-pura sebagai anggota polisi, masih buron. Kombes Zaenal memastikan bahwa pihaknya tengah memburu para pelaku yang kabur.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.
Kapolresta juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi secara COD. “Hindari lokasi sepi dan tidak resmi. Lakukan transaksi di tempat yang aman, seperti kantor polisi atau pusat perbelanjaan yang ramai,” tegasnya.