
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Gelaran Tanjungpinang Bermunajat resmi ditutup dengan meriah pada Minggu (1/6/2025) malam di Lapangan Pamedan, Jalan Ahmad Yani, Tanjungpinang. Acara keagamaan yang berlangsung selama tiga hari sejak 30 Mei ini merupakan inisiasi Joko Yuhono bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tanjungpinang.
Malam puncak kegiatan dihadiri berbagai tokoh masyarakat dan pejabat, termasuk Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Riau, M. Iksan, yang hadir membacakan sambutan Wakil Gubernur Kepri.
Dalam sambutannya, Iksan menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat Melayu. Ia mengajak seluruh peserta untuk bermuhasabah dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
“Malam ini kita bermunajat dan bermuhasabah atas segala nikmat dari Allah SWT yang belum tentu telah kita syukuri dengan sebaik-baiknya,” ujar Iksan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa momentum Iduladha dapat dijadikan dasar untuk memperkuat tali silaturahmi dan membangun kerukunan, baik di antara umat Islam maupun antarumat beragama.
“Kebersamaan akan melahirkan kebaikan, saling menghormati, saling membantu, dan saling menghargai. Inilah yang menjadi dasar terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.
Iksan juga mengutip hadis Nabi Muhammad SAW mengenai pentingnya sikap tolong-menolong. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi jembatan untuk memperkuat ukhuwah dan menjaga suasana damai di Provinsi Kepri—yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, baik domestik maupun mancanegara.
“Kita juga bersama-sama berdoa untuk para jamaah haji agar diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menunaikan ibadah, serta pulang sebagai haji mabrur,” pungkasnya.
Acara penutupan Tanjungpinang Bermunajat dimeriahkan oleh pertunjukan musikal lintas organisasi yang mengangkat tema solidaritas untuk Palestina. Suasana khidmat semakin terasa saat tausyiah disampaikan oleh Letkol Laut Rokhim Hadi Anwar, atau Ustaz Blankon Loreng, yang dikenal sebagai dai nasional.
Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian acara yang tidak hanya menyatukan warga dalam ibadah dan doa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial dan semangat kebersamaan di tengah keberagaman.